Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) Tbk. akan melakukan penarikan dana sekitar Rp555 miliar sebagai langkah diversifikasi portofolio.
Presiden Direktur AMAG Linda Juliana J.L. Delhaye menyatakan manajemen akan mengkaji ulang profil bank yang menjadi tempat AMAG menginvestasikan dananya dalam bentuk investasi.
“Kami akan mengkaji ulang terkait penempatan deposito di Bank Mutiara,” ucap Linda menjawab pertanyaan terkait porsi deposito di Bank Mutiara usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin (30/6/2014) malam.
Berdasarkan laporan keuangan, sebesar 57,4% atau senilai Rp555 miliar dari total dana deposito, ditempatkan di Bank Mutiara.
Dalam public expose yang dihadiri para investor pada Senin itu, ada semacam permintaan untuk memindahkan dana di Bank Mutiara terkait permasalahan yang menimpa perusahaan perbankan tersebut.
Linda menerangkan diversifikasi instrumen investasi dilakukan secara bertahap sejak awal tahun ini hingga akhir Desember 2014. Menurutnya, diversifikasi tersebut dilakukan agar hasil investasi perseroan lebih menguntungkan.
“Kami akan menurunkan porsi deposito secara bertahap dan meningkatkan investasi di sektor lain,” ujarnya. Pada 2013, porsi deposito mendominasi portofolio investasi AMAG, yakni sebesar 70%. Linda menyebutkan hingga Mei tahun ini porsi deposito sudah diturunkan menjadi 58%.
OBLIGASI DINAIKKAN
Sementara itu, porsi obligasi yang semula sekitar 15% dinaikkan menjadi 35% atau senilai Rp480 miliar dari total investasi hingga Mei senilai Rp1,36 triliun.
Hingga Mei 2014, Linda mengatakan perseroan telah membukukan hasil investasi senilai Rp44,7 miliar atau naik 9,15% dari periode yang sama 2013 senilai Rp40,98 miliar.Dari segi premi, ada pertumbuhan dari Rp237,38 miliar pada Mei 2013 menjadi Rp241,84 miliar pada Mei tahun ini.
“Asuransi kendaraan bermotor dan asurasi kesehatan memberi porsi paling besar pada total perolehan premi,” ujar Linda.
Terkait keberadaan Badan Penye lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sejak 1 Januari 2014, Linda mengatakan belum ada pengaruh pada perolehan premi asuransi kesehatan. “Kalaupun ada, mungkin akan berpengaruh tahun depan,” imbuhnya.
Meski perolehan premi bertumbuh, laba perseroan justru melambat. AMAG mencatatkan laba bersih senilai Rp52,6 miliar dari periode sebelumnya senilai Rp56,74 miliar.