Bisnis.com, MAKASSAR—Sedikitnya US$10 miliar atau Rp130 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS) pinjaman dari perbankan China segera dicairkan untuk refinancing sejumlah proyek infrastruktur yang sebelumnya didanai oleh kredit investasi dari tiga bank BUMN.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian BUMN bersama dengan BUMN serius menjajaki komitmen kredit senilai US$50 miliar dari perbankan China.
“Untuk tahap awal pinjaman tersebut akan digunakan untuk refinancing sejumlah proyek infrastruktur yang sudah selesai dibangun dan telah beroperasi,” ujarnya menjawab pertanyaan Bisnis.com, Jumat (22/5/2015).
Menurutnya, refinancing kredit proyek yang telah beroperasi menjadi pilihan karena prosesnya relatif cepat daripada membiayai proyek yang masih pada tahap pembangunan. “Kalau pinjaman untuk proyek baru membutuhkan analisa yang cukup lama dan mendalam,” ujarnya.
Dia menjabarkan proyek yang akan direfinancing a.l. kredit bagi tol Bali Mandara dan sejumlah kredit untuk Perusahaan Listrik Negara. Menurutnya, kredit yang direfinancing bernilai sedikitnya US$10 miliar.
Kredit tersebut saat ini merupakan aset dari tiga bank, yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.
Meskipun belum bisa memastikan kapan proses refinancing ini akan dilakukan, namun dia optimistis rencana ini akan segera dilakukan.
“Ibu Menteri BUMN [Rini Soemarno] sudah beberapa kali memanggil tiga bank untuk rapat mengenai hal ini,” jelasnya.