Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Produktif BNi di Manado Tumbuh 23%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan kredit produktif sebesar 23% per Mei 2017 di wilayah Manado. Tingkat bunga kredit yang melandai menjadi salah satu penyebab penyaluran kredit produktif menggeliat.
Layanan nasabah di Bank BNI./JIBI-Abdullah Azzam
Layanan nasabah di Bank BNI./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, MANADO -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan kredit produktif sebesar 23% per Mei 2017 di wilayah Manado. Tingkat bunga kredit yang melandai menjadi salah satu penyebab penyaluran kredit produktif menggeliat.

Eko Setiawan, Kepala Kantor Wilayah BNI Manado, mengatakan tingkat bunga untuk nilai kredit hingga Rp5 miliar kini dipatok satu digit atau di bawah 10%. Tingkat bunga yang terbilang terjangkau itu menjadi daya pikat bagi nasabah untuk mengajukan permohonan kredit ke bank.

Berdasarkan publikasi suku bunga dasar kredit (SBDK), per 31 Maret 2017, SBDK untuk kredit rite mencpi 9,95%, tingkat bunga paling rendah dibandingkan segmen kredit lainnya yang berkisar 10,25%-12,5%. Adapun bunga untuk kredit usaha rakyat (KUR) dipatok 9% sebagaimana ketentuan pemerintah.

"Kredit kami di segmen business banking memang meningkat lebih tinggi dibandingkan kredit consumer yang mencapai 10%. Selain karena bunga single digit, potensi ekonomi di Sulut dan Sulteng juga bagus [sehingga mendorong permintaan kredit]," jelasnya di Manado, Jumat (16/6/2017).

Kendati mengalami peningkatan yang cukup tinggi, secara umum rasio kredit bermasalah atau non performing loan BNI di wilayah Manado masih bertengger di level 2%. Eko mengakui, beberapa sektor seperti perikanan mengalami pemburukan kualitas sehingga mencetak NPL yang tinggi.

Menurut Eko, sektor perdagangan menjadi lapangan usaha yang paling dominan menerima kucuran kredit produktif dari perseroan. Adapun di segmen KUR, sektor pertanian dan perikanan menjadi dua sektor penerima kredit utama dari BNI di wilayah Manado yang mencakup empat provinsi, yakni Sulut, Sulteng, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Secara keseluruhan, hingga akhir 2017 BNI membidik oustanding kredit sebanyak Rp6,75 triliun. Eko optimistis target tersebut bisa dipenuhi seiring prospek pertumbuhan ekonomi Sulut dan Sulteng yang bakal cerah. Dua provinsi itu menurut Eko memberikan andil yang signifikan terhadap portofolio kredit BNI. Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Sulut tahun ini bakal berkisar 6,1-6,5% sedangkan laju perekonomian Sulteng diestimasi meningkat 11,8%- 12,2%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper