Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peta Jalan Keuangan Syariah Segera Disusun

Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin Presiden Joko Widodo tengah menyusun peta jalan (roadmap) ekonomi dan keuangan syariah.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan pandangannya pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2018 di Jakarta, Rabu (7/2/2018).ANTARA-Muhammad Adimaja
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan pandangannya pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2018 di Jakarta, Rabu (7/2/2018).ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin Presiden Joko Widodo tengah menyusun peta jalan (roadmap) ekonomi dan keuangan syariah.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, dalam rapat KNKS baru-baru ini diputuskan untuk segera dibuat peta jalan yang dimulai dari keuangan syariah.

"Presiden sampaikan [roadmap] dimulai dengan keuangan syariah meliputi perbankan syariah, nonbank dan pasar modal," katanya di Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Dia menjelaskan, keuangan yang dikembangkan terlebih dahulu karena akan menjadi pasar bagi ekonomi syariah. BI sendiri beberapa waktu lalu sudah menjalin kerja sama dalam bentuk nota kesepahaman mengenai peta jalan ekonomi dan keuangan syariah.

Ada tiga pilar yang akan dijadikan patokan pengembangan. Pertama, adalah global value chain termasuk didalamnya pengembangan usaha mikro kecil dan menengah berbasis syariah. Kedua, pendalaman pasar keuangan syariah. Ketiga, edukasi dan riset tentang ekonomi syariah.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan ekonomi syariah Indonesia bisa jadi acuan dunia internasional. Menurutnya, selama ini ekonomi syariah hanya sekadar ajaran yang belum diaplikasikan. Oleh karena itu, MUI siap bekerja sama dengan BI memajukan ekonomi syariah dalam negeri.

Sejauh ini Dewan Syariah Nasional MUI sudah mengeluarkan 116 fatwa terkait keuangan syariah. Sedangkan yang sedang dalam tahapan konsep ada 8.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper