Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Acuan Bagi Hasil Bank Syariah Akan Dikeluarkan

JAKARTA: Bank Indonesia sedang melakukan kajian indeks tingkat imbal hasil pada 10 sektor ekonomi di Indonesia. Indeks tingkat imbal hasil tersebut nantinya akan dijadikan acuan bagi perbankan syariah untuk menentukan bagi hasil pembiayaan.Mulya Siregar,

JAKARTA: Bank Indonesia sedang melakukan kajian indeks tingkat imbal hasil pada 10 sektor ekonomi di Indonesia. Indeks tingkat imbal hasil tersebut nantinya akan dijadikan acuan bagi perbankan syariah untuk menentukan bagi hasil pembiayaan.Mulya Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), mengatakan indeks tingkat imbal hasil (index return rate) merupakan kajian multiyears yang telah berjalan dua tahun dan segera memasuki tahun ketiga.“Tahun lalu kami telah menyelesaikan dua sektor yakni pertambangan dan pertanian. Masih ada 8 sektor yang diharapkan akan selesai dalam dua tahun lagi,” ujarnya hari ini.Dia menjelaskan lamanya proses kajian karena hasil dari survei lapangan masih akan diproses secara komputerisasi. Setelah selesai, indeks tersebut akan dijadikan acuan perbankan syariah untuk menentukan tingkat bagi hasil dari pembiayaan dengan akad mudharabah dan musyarakah.“Selama ini perbankan syariah buta akan perhitungan bagi hasil karena belum ada indeks return masing-masing sektor ekonomi. Mereka selama ini menghitung bagi hasil dari tingkat bunga yang ada di pasar,” jelasnya.Selain itu, indeks tingkat imbal hasil tersebut juga akan bermanfaat bagi masyarakat ketika melakukan negosiasi pembiayaan dengan perbankan syariah. “Setelah ada acuan maka persaingan antara bank terletak pada efisiensi,” ujarnya.Bagi bank syariah yang efisien, diharapkan akan memberikan bagi hasil yang lebih besar kepada nasabah. Begitupula sebaliknya. “Dengan indeks return diharapkan porsi pembiayaan mudharabah dan musyarakah akan meningkat dibandingkan dengan murabahah,” ujarnya.Data bank sentral mengungkapkan porsi pembiayaan murabahah (akad jual beli) yang terkenal dengan tingkat margin tetap, masih mendominasi portofolio pembiayaan industri. Murabahah memiliki porsi 54,06% atau sekitar Rp51,36 triliun dari total portofolio yang sebesar Rp95 triliun.Adapun pembiayaan dengan sistem bagi hasil, yakni mudharabah dan musyarakah baru memegang porsi 29,31% atau sekitar Rp27,84 triliun. Sisanya merupakan pembiayaan dengan akad Istishna, qardh, dan ijarah.Rizqullah, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah), mengatakan selama ini bank syariah memiliki tolak ukur yang berbeda dalam menentukan tingkat imbal hasil sektor ekonomi. “Tolak ukurnya lain-lain sesuai dengan profil risiko dari masing-masing bank,” ujarnya.Untuk itu, lanjutnya, indeks return sektor ekonomi tersebut akan memperkaya bank syariah untuk menentukan tingkat bagi hasil pembiayaan. “Kalau ada indeks jelas akan lebih baik bagi bank syariah,” ujarnya. (20/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Donald Banjarnahor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper