Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FINANCIAL INCLUSION: Mahalnya pengelolaan uang tunai

Bisa jadi program akses finansial yang paling sukses di Indonesia saat ini baru sebatas peredaran uang tunai.Uang Rupiah baik dalam bentuk kertas dan logam bisa berjaya di seluruh pulau, meskipun masih ditemukan satu-dua kejadian mata uang negara tetangga

Bisa jadi program akses finansial yang paling sukses di Indonesia saat ini baru sebatas peredaran uang tunai.Uang Rupiah baik dalam bentuk kertas dan logam bisa berjaya di seluruh pulau, meskipun masih ditemukan satu-dua kejadian mata uang negara tetangga digunakan oleh penduduk Indonesia di wilayah perbatasan.“Financial inclusion yang paling sukses  di Indonesia saat ini baru uang kartal. Penduduk Indonesia, baik tua atau muda, di perkotaan dan pedesaan menggunakannya,” ujar Budi Gunadi Sadikin, Direktur Bank Mandiri ketika menjadi pembicara dalam seminar internasional Affordable Financial Access for All, hari ini, Kamis 29 Maret 2012.Namun, menurut dia,  pengelolaan uang tunai tidaklah murah, terutama pada persoalan distribusi. Apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan luas yang terpisahkan oleh laut serta geografi yang sulit dijelajahi.Dia menceritakan Bank Mandiri pernah mengalami kerugian ketika mengirim uang tunai ke wilayah Papua, pada tahun lalu. Pesawat Merpati yang membawa uang tunai sekitar Rp4 miliiar jatuh di wilayah Kaimana.“Uang Bank Mandiri senilai Rp4 miliar ikut hilang dalam musibah tersebut. Meskipun diasuransikan namun proses klaim juga sulit dan memakan waktu,” jelasnya.Tidak hanya pada kejadian istimewa tersebut Bank Mandiri mengalami kesulitan dalam mengelola dana tunai. Bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini juga kerap mengalami kekerasan bersenjata ketika mengirim gaji untuk karyawan Freeport yang dilakukan setiap bulan.Pasalnya, gaji karyawan Freeport diberikan secara tunai tiap bulannya. “Kami kirim pakai Land Rover ditembak. Pakai Helikopter juga ditembak. Namun kami harus tetap melakukan rutin tiap bulan karena pembayaran gaji tergantung pengiriman tersebut.”Untuk itu, dia mendambakan less cash society atau masyarakat tanpa uang tunai bisa terwujud agar segala persoalan pengiriman uang tunai yang berbiaya tinggi bisa dihindari.Namun, pembentukan less cash society masih menjadi impian, karena masih banyak masyarakat tidak bisa mengakses layanan perbankan, meskipun pada produk sederhana seperti simpanan. ([email protected])(faa)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper