Bank Mandiri Dukung BI Rate Turun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Bank Mandiri mendukung penurunan BI Rate 25 bps ke 5%, mendorong pertumbuhan ekonomi RI dengan kredit sehat dan inovasi digital untuk inklusivitas.
Bank Mandiri Dukung BI Rate Turun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI
Bank Mandiri Dukung BI Rate Turun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI
Ringkasan Berita
  • Bank Mandiri mendukung penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% sebagai langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan.
  • Bank Mandiri berkomitmen memperkuat sinergi dengan otoritas moneter melalui pertumbuhan kredit yang sehat dan selektif, terutama di sektor produktif dan ekonomi kerakyatan.
  • Bank Mandiri mengoptimalkan kapabilitas digital melalui Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, dan Livin’ Merchant untuk memperluas akses layanan keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri menyambut baik langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%. Kebijakan ini merupakan langkah akomodatif untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah dinamika global, sekaligus mendorong percepatan pertumbuhan dengan tetap memperhatikan inflasi yang terkendali serta nilai tukar yang stabil.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini, menyatakan bahwa penyesuaian ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha. “Bank Indonesia telah menunjukkan arah yang strategis. Kami di Bank Mandiri siap memperkuat sinergi dengan otoritas moneter melalui pertumbuhan kredit yang sehat, terukur, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat maupun pelaku usaha. Hal ini mencerminkan komitmen kami untuk terus mendukung perekonomian nasional,” ungkap Novita dalam keterangan resminya, Selasa (26/8).

Sejalan dengan itu, Bank Mandiri akan terus menjalankan fungsi intermediasi secara sehat dan selektif, terutama mendukung sektor produktif serta penguatan ekonomi kerakyatan. Dengan fokus pada pertumbuhan berbasis ekosistem wholesale, perseroan optimistis mampu tumbuh berkelanjutan melalui prinsip kehati-hatian (prudential banking).

Terkait suku bunga kredit, Bank Mandiri menegaskan telah melakukan penyesuaian pada segmen kredit berbasis reference rate sesuai arah penurunan BI Rate. Transmisi tersebut dipengaruhi kondisi likuiditas industri, struktur biaya dana (cost of fund), serta komunikasi kepada nasabah. Portofolio kredit yang langsung mengacu pada BI Rate hanya mencakup porsi terbatas dibandingkan total portofolio.

Penurunan BI Rate 25 bps diperkirakan menurunkan yield kredit sekitar 10-15 bps di level portofolio. Pun, dampaknya terhadap pendapatan bunga relatif minimal dan dapat dikelola melalui strategi peningkatan porsi kredit ritel dan UMKM sekaligus menjaga keseimbangan portofolio wholesale.

Sebagai informasi, hingga Mei 2025, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit wholesale 15,8% secara year on year (YoY), jauh di atas rata-rata industri 8,43% yoy. Kredit perumahan atau KPR juga tumbuh 14,2% yoy. Sementara itu, segmen ritel naik 8,95% secara tahunan, sejalan dengan tren industri. Pertumbuhan tersebut menunjukkan produk Bank Mandiri tetap diminati pasar.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL hanya 1,06% secara bank only pada periode yang sama, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata industri. “Pertumbuhan yang sehat adalah keharusan. Kami akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tetap tangguh menghadapi berbagai siklus ekonomi dan dinamika pasar,” tegas Novita.

Untuk memperluas akses layanan keuangan, Bank Mandiri mengoptimalkan kapabilitas digital melalui Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel, Kopra by Mandiri bagi segmen wholesale, serta Livin’ Merchant bagi UMKM. Dengan inovasi ini, perseroan berupaya memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif sekaligus mendorong akselerasi layanan finansial di seluruh lapisan masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto