Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR VALAS: BI terbitkan instrumen repo surat berharga berdenominasi dolar

JAKARTA: Bank Indonesia akan memperkuat pendalaman pasar valuta asing di Indonesia dengan menerbitkan instrumen repo surat berharga berdenominasi Dolar AS.Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan bank sentral akan mengembangkan

JAKARTA: Bank Indonesia akan memperkuat pendalaman pasar valuta asing di Indonesia dengan menerbitkan instrumen repo surat berharga berdenominasi Dolar AS.Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan bank sentral akan mengembangkan sejumlah instrumen valuta asing (valas) yang sudah ada ditambah dengan beberapa instrumen baru.Salah satu intrumen yang akan diterbitkan untuk meningkatkan pendalaman pasar adalah repurchasemen aggrement (repo) untuk surat berharga bernominasi Dolar AS (global bond).

 

Dalam instrumen tersebut, bank yang kesulitan likuiditas valas bisa mendapatkan pinjaman dengan jaminan surat utang berdenominasi Dolar AS yang dimiliki.

 

“Yang akan diperkenalkan adalah bank yang memiliki surat berharga pemerintah berdenominasi valas bisa dijaminkan ke BI dan untuk mendapatkan dana valas dengan janji sebulan kemudian akan dikembalikan lagi,” ujarnya Kamis (12/7).

 

Menurut dia, instrumen ini akan memperkuat mekanisme swap yang telah dijalankan selama ini. “Ini Swap  dengan jaminan surat berharga pemerintah,” ujarnya.Selain swap, selama ini bank sentral telah memiliki sejumlah instrumen valas, yaitu penjualan spot maupun forward yang bisa digunakan oleh bank yang kesulitan likuiditas valas.Bank sentral juga telah meluncurkan instumen penempatan berjangka valas dengan melakukan lelang minimal sekali seminggu. Hasil lelang tersebut kemudian disalurkan kepada bank yang membutuhkan.“Kami pantau dalam kuantitas pasar Indonesia memiliki supai cukup, namun hanya berada di tangan berapa pihak yang tidak begitu tertarik kalau dipinjamkan ke pihak lain,” ujar Halim.Hal tersebut sejalan dengan kebijakan repatriasi devisa hasil ekspor yang efektif berjalan sejak awal tahun ini disertai sanksi yang mulai berlaku mulai Juli.Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri, menilai penerbitaan instrumen repo valas diperlukan karena saat ini banyak bank yang memegang surat berharga berdenominasi mata uang asing.“Saat ini banyak bank yang memegang global bond yang bisa digunakan dalam instrumen repo valas.” (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper