Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FEE BASED INCOME: Bank Permata akan genjot wholesale banking

JAKARTA: PT Bank Permata Tbk memperkuat pendapatan berbasis komisi dalam segmen wholesale banking yang saat ini sedang berkembang di Indonesia.

JAKARTA: PT Bank Permata Tbk memperkuat pendapatan berbasis komisi dalam segmen wholesale banking yang saat ini sedang berkembang di Indonesia.

Roy Arfandy, Direktur Wholesale Banking Bank Permata, mengatakan pendapatan berbasis komisi (fee based income) tersebut berasal dari fasilitas kredit, trade finance dan mengatur sindikasi kredit.

Meski mengaku tidak ingat secara rinci, tetapi menurut dia pendapatan tersebut berkontribusi signifikan terhadap total pendapatan non bunga “Kami tidak ingat persisnya, tapi yang jelas ini sangat signifikan dalam menopang fee based income di Bank Permata khususnya di wholesale. ,” ujarnya Senin (8/10/2012).

Secara keseluruhan, perseroan menargetkan fee based income dapat meningkat 20% pada tahun ini. Dengan target tersebut, maka fee based income diharapkan menembus Rp1,24 triliun dibandingkan saat ini Rp1,03 triliun.

Salah satu langkah untuk menjaring fee based income tersebut, perseroan menjalin kerja sama dengan PT Indonesia Infrastructure Indonesia (IIF) dalam layanan facility agent dan security agent. Dalam kerja sama ini Bank Permata bertugas menatalaksanakan pencairan pinjaman, pembayaran bunga atau pokok pinjaman dari debitur kepada IIF.

Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan membantu pada debitur untuk pencairan kredit dari IIF. Kerja sama ini memiliki jangka waktu setahun dan bisa diperpanjang sesuai kesepakatan.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama IIF, mengatakan perseroan telah melakukan seleksi dalam pemilihan facility agent dan security agent. “Kami seleksi dan mereka [Bank Permata] yang paling siap. Ada sekitar 10 lembaga yang kami seleksi,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Roy Arfandy mengatakan realisasi penyaluran kredit segmen wholesale pada akhir triwulan II/2012 telah meningkat 25%, lebih tinggi dibandingkan dengan target yang ditetapkan 20%.

"September kami belum punya angkanya, tetap overall realisasinya melebihi target kok. Kuartal III juga seharusnya melebihi target," jelasnya. Pada 2011 kredit wholesale banking Bank Permata mencapai Rp30 triliun.

Saat ini, lanjutnya, segmen wholesale menyumbang 45% dari total kredit perseroan dan sisanya dari segmen ritel. Untuk mendukung ekspansi kredit wholesale, perseroan berencana untuk membiayai proyek infrastuktur.

Namun, lanjutnya, Bank Permata  hanya tertarik dengan proyek infrastruktur bertenor pendek. "Kami akan lihat proyek-proyek infrastrtuktur yang tenornya 5-7 tahun," ujarnya.

Segmen wholesale Bank Permata fokus pada tiga bidang yaitu dan minuman, transportasi dan logistik, serta  industri berbasis sumber daya alam. Ketiga bidang industri tersebut berperan secara merata dalam segmen wholesale.(msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Donald Banjarnahor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper