JAKARTA-PT Bank Syariah Mandiri bekerja sama dengan Temenos dan Anabatic Technologies mengembangkan Core Banking System, yaitu sistem yang dikembangkan khusus untuk perbankan syariah di Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (7/11), Bank Syariah Mandiri (BSM) menyatakan sistem ini dapat memangkas biaya produksi dan memperkecil risiko operasional. Perseroan mulai mengimplementasikan T24 Model for Islamic Banking New Core Banking System (NCBS) pada Februari 2012.
CEO Bank Syariah Mandiri (BSM) Yuslam Fauzi menuturkan dengan sistem ini bank menjadi lebih fleksibel, lebih cepat, dan lebih efisien dalam merespon kebutuhan nasabah.
"Porsi perbankan syariah memang hanya 4%, tapi pertumbuhannya dua kali lipat dari perbankan konvensional. Untuk itu, kami membutuhkan sistem yang bisa membantu memperkuat posisi perseroan dan meningkatkan pertumbuhan pasar," paparnya.
Core Banking System (CBS) tersebut bersifat CBS for Retail Islamic Banking. Sistem ini dapat beroperasi setiap hari sehingga diklaim tidak menimbulkan gangguan transaksi seperti yang terjadi pada sistem CBS lama.
Sementara, CEO Temenos David Arnott mengatakan melalui implementasi sistem baru ini, BSM telah menggantikan lebih dari 20 aplikasi otomatisasi proses perbankan lainnya. "Ini menekan biaya yang dikeluarkan bank dan membantu bank dalam memberikan lebih banyak waktu serta sumber daya untuk memperluas operasional," jelasnya.
Tahun depan, BSM menargetkan dapat memeroleh laba sebesar Rp1 triliun. Yuslam mengungkapkan dengan target tersebut pihaknya harus mendorong pertumbuhan pembiayaan sekitar 25%. (faa)
