Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susul BRIS BTPS Cs, Bank Mega Syariah Milik Chairul Tanjung Bocorkan Jadwal IPO

PT Bank Mega Syariah, milik Chairul Tanjung, membocorkan jadwal IPO di bursa.
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mega Syariah membeberkan progress terkait aksi korporasi initial public offering (IPO) atau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Itu artinya, aksi IPO dari bank syariah besutan konglomerat Chairul Tanjung ini akan menyusul empat bank syariah lainnya yang telah melantai di bursa lebih dulu yaitu Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), BTPN Syariah (BTPS), Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan Bank Aladin Syariah (BANK).

Meski begitu, Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo menyatakan bahwa perusahaan masih menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan IPO, terutama ketika situasi global mendukung dan kondisi bisnis perusahaan stabil.

“Kalau ngomongin target, targetnya lebih kepada pada saat situasi global itu cukup mendukung dan bisnis kita cukup sustain. Mulai saat itulah yang itu mungkin harapannya bisa terjadi [IPO] di 2025 atau 2026 paling lama,” ujarnya di Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Menurutnya, apabila kondisi global sudah membaik dan bisnis perusahaan juga stabil, maka melalui IPO, perusahaan akan memiliki peluang untuk berkembang jauh lebih besar.

Niatan untuk melantai di BEI sendiri tidak hanya datang dari Bank Mega Syariah, Nanobank Syariah pun sempat buka suara terkait rencananya untuk listing di bursa setelah menjalankan aksi pemisahan atau spin off dari status unit usaha syariah (UUS) PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) menjadi bank umum syariah (BUS) per 2 Januari 2024. 

Presiden Direktur Bank Nano Syariah Halim menyebut IPO bakal dilakukan setelah 2025.

“Kenapa? Karena kita masih punya PR untuk menyelesaikan BMPD [batas maksimum penyaluran dana],” ujarnya kepada Bisnis.

Lebih lama, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. juga sempat menyebut bahwa rencana listing awalnya ditargetkan rampung pada akhir 2023. Namun, rencana tersebut urung terlaksana hingga awal 2024.  

Saat itu, Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan terdapat kendala yang menghampiri Bank Muamalat sehingga listing urung terlaksana.

Selain itu, PT Bank Jabar Banten Syariah atau Bank BJB Syariah berencana melantai di bursa. Rencana BJB Syariah itu dikemukakan dalam laporan pelaksanaan public expose yang diselenggarakan pada 22 Maret 2022, di keterbukaan informasi. 

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) Yuddy Renaldi menjelaskan BJB Syariah mengatakan setelah IPO, anak usaha dari Bank BJB itu dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper