BISNIS.COM,JAKARTA--Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait menilai draft Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perbankan harus mencerminkan kedaulatan industri perbankan nasional atas dominasi dari perbankan asing.
"RUU Perbankan segera kita selesaikan dan harus mencerminkan semangat Merah Putih," ujarnya usai mengikuti sidang paripurna pembukaan masa sidah keempat 2012--2013 di DPR, Senin (13/5/2013).
Menurutnya isu yang paling krusial dalam pembahasan RUU Perbankan di antaranya mencakup asas resiprokal yang bertujuan menciptakan keseteraan industri perbankan nasional di luar negeri.
Selama ini, lanjutnya dominasi asing di industri perbankan dalam negeri cukup kuat, meski satu sisi diakui pula kekuatan modal perbankan asing tersebut mampu menopang ekspansi bisnis bank di Indonesia.
Selain masalah asas resiprokal, katanya industri perbankan nasional harus membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat yang selama ini kurang memperoleh jangkauan layanan perbankan.
Menurutnya penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang juga menjadi titik perhatian Bank Indonesia (BI) perlu ditingkatkan untuk mendorong perekonomian domestik.
"Tentu bagaimana bank harus bisa beroperasi secara efisien, sehingga bunga kredit juga bisa ditekan harus menjadi perhatian dalam RUU Perbankan nanti," katanya.
Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait berharap transformasi fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berjalan baik dan meningkatkan kemandirian industri perbankan nasional. (sas)
