BISNIS.COM, JAKARTA—Proaktif dan agresif adalah kata yang tepat untuk kebijakan Bank Indonesia yang telah naik 25 basis poin (bps) BI rate, setelah sebelumnya terjadi penaikan 25 bps fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi).
Mendengar kabar dari Bank Indonesia dari telepon genggamnya Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan sempat terkejut, Global research memprediksikan BI rate tetap di 5,75%. Fauzi menjelaskan langkah menaikkan BI rate menunjukkan kredibilitas BI semakin mantap.
“Penaikan BI rate sangat jarang terjadi. Ini adalah cara untuk membuat rupiah semakin menarik. Penaikkan BI rate ini menjadi sinyal untuk memperketat kebijakan moneter,” jelasnya hari ini, Kamis (13/6/2013).
Standard Chartered masih memprediksikan bahwa Fasbi akan mengalami penaikan sampai 50bps, dan tak menutup kemungkinan BI rate akan naik dengan angka yang sama. “Ini sinyal memperkuat dan membuat rupiah menjadi menarik.”
Artinya, fasbi bisa naik lagi dengan preiksi 25bpsi, sehingga kenaikan tahun ini bisa mencapai 100 bps. Otomatis funding cross akan naik sekitar 100bps juga apakah BI ratenya naik atau tidak. Kini sudah sama dengan beda 75bps.
Seperti diketahui BI rate 5,75% dinaikkan menjadi 6% dan dinaikkan menjadi 4,25 bps. Fauzi memprediksikan kalau BI rate akan naik lagi menjadi 6,50% dan Fasbi juga 4,75bps.
Figur Gubernur BI Agus Martowardojo yang pernah menjadi bankir membuat dirinya tahu mana tugas APBN dan tugas moneter. “Gubernur BI sekarang lebih berani, dan artinya bisa naik terus,” tegas Fauzi.