Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSAKSI BERJALAN: BI Khawatir Makin Memburuk di Kuartal II

BISNIS.COM: JAKARTA-Bank Indonesia memperkirakan kuartal dua merupakan puncak defisit neraca transaksi berjalan di tahun ini karena kinerja perdagangan yang masih tertekan oleh pelemahan ekonomi global dan pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

BISNIS.COM: JAKARTA-Bank Indonesia memperkirakan kuartal dua merupakan puncak defisit neraca transaksi berjalan di tahun ini karena kinerja perdagangan yang masih tertekan oleh pelemahan ekonomi global dan pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengaku khawatir posisi transaksi berjalan pada kuartal II/2013 akan lebih buruk dari kuartal sebelumnya karena neraca perdagangan yang diprediksi kembali defisit.

“Saya justru khawatir di kuartal II/2013, transaksi berjalan bisa lebih buruk mengingat neraca perdagangan yang defisitnya besar sekali kemarin,” kata Agus usai Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Sabtu (15/6/13).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan tercatat defisit US$1,6 miliar pada April 2013. “Ekspor belum tumbuh karena harga komoditas turun, sedangkan impor membesar akibat membengkaknya impor BBM bersubsidi,” kata Agus.

Dia memperkirakan posisi transaksi berjalan akan membaik pada akhir 2013, tapi dia tidak dapat memastikan apakah komponen primer dari neraca permbayaran ini akan tetap defisit atau menjadi surplus pada saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper