BISNIS.COM, JAKARTA-Bank Indonesia diprediksi segera menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% karena adanya tekanan inflasi menyusul kenaikan harga BBM sebesar 7,2%.
Pengamat ekonomi UGM A. Tony Prasetyatono menilai modal asing akan keluar dari perbankan Indonesia apabila tingkat bunga deposito berada di bawah inflasi.
“Saat ini bank sudah mulai menaikan bunga deposito, meski BI Rate belum naik,” ujarnya Rabu (3/7/2013).
Dia memproyeksi bank sentral akan menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini sehingga BI Rate berada pada 6,25%. Tanpa kenaikan suku bunga maka investor enggan untuk menempatkan dana pada perbankan dan memilih investasi lain seperti pasar modal.
“Akibatnya akan ada krisis likuiditas. Ini sudah terlihat dari sebuah bank asing asal Singapura yang DPK-nya turun Rp4 triliun karena suku bunga belum naik,” ujarnya.
Meski bunga simpanan naik, paparnya, bunga kredit tidak harus naik. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar target kredit yang sudah ditetapkan.
“Kalau suku bunga kredit naik, maka pertumbuhan kredit nasional bisa sedikit di bawah 20%, misalnya 19%,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
