Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Macet di Papua Capai Rp392 Miliar, Naik 23%

Bisnis.com, JAKARTA-- Kasus kredit macet di Papua dan Papua Barat hingga Mei 2013 mencapai Rp392 miliar, atau meningkat sebesar 23%  dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kepala Perwakilan BI Jayapura Hasiholan Siahaan  mengatakan kasus

Bisnis.com, JAKARTA-- Kasus kredit macet di Papua dan Papua Barat hingga Mei 2013 mencapai Rp392 miliar, atau meningkat sebesar 23%  dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan BI Jayapura Hasiholan Siahaan  mengatakan kasus kredit macet yang tertinggi terdapat di Propinsi Papua yang mencapai Rp245 milir, sedangkan di Papua Barat tercatat Rp63 miliar.

Dia mengatakan  tingginya tingkat kredit macet itu kemungkinan disebabkan para kreditor belum atau menunggak pembayaran karena berbagai faktor antara lain pembangunan masih berjalan sehingga proses penagihan belum terselesaikan, serta terjadinya perubahan musim hingga menyebabkan para petani belum dapat membayar kreditnya.

Walaupun demikian, kata Hasiholan Siahaan, biasanya para kreditor tetap berupaya membayar kewajiban mereka setelah mendapat pembayaran dari usaha mereka.

"Kasus kredit macet di Papua terbanyak di sektor listrik, gas dan air, sedangkan untuk Papua Barat terbanyak di sektor pertambangan," kata Kepala Perwakilan BI Jayapura Hasiholan Siahaan yang wilayah kerjanya meliputi Propinsi Papua dan Papua Barat, kepada Antara Rabu (10/7/2013).

Menurut dia, dalam periode yang sama, kredit yang disalurkan tercatat Rp21,5 triliun, yang disebarkan di berbagai sektor usaha, dengan perincian di Papua Rp15,7 triliun, dan sisanya di Papua Barat.

Baca: KREDIT MACET Dinilai Sama Saja dengan Korupsi, Ini Dasar Hukumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper