Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) mencatatkan pembiayaan baru Rp15,5 triliun hingga Juni 2013, turun 6% dibandingkan pembiayaan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,4 triliun.
Presiden Direktur Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan penurunan tersebut terjadi karena pengaruh aturan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor.
"Waktu itu [semester I/2012] jelang kenaikan DP sehingga ATPM menggenjot penjualan, sementara sekarang aturan itu sudah berlaku dan terasa dampaknya," katanya di sela buka puasa bersama, Selasa (30/7/2013).
Aturan uang muka minimum tersebut terutama memukul bisnis pembiayaan sepeda motor baru, yang turun 23%. Pembiayaan sepeda motor baru pada paruh pertama tahun ini mencapai sekitar Rp5,6 triliun, turun dibandingkan Rp7,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, ketiga sektor pembiayaan lainnya yakni pembiayaan sepeda motor bekas, mobil baru dan mobil bekas masih mencatatkan pertumbuhan pembiayaan.
Pembiayaan motor bekas hingga semester I/2013 tercatat Rp3 triliun, naik 11% dibandingkan Rp2,7 triliun pembiayaan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pembiayaan mobil baru pada periode ini mencapai Rp4,3 triliun, naik 2% dibandingkan Rp4,2 triliun pada semester I/2012.
Sementara itu, pembiayaan mobil bekas pada semester I/2013 mencapai Rp2,1 triliun, naik 5% dibandingkan Rp2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
