Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Kuartal III/2013 Surplus Neraca Modal Akan Lebih Besar

Bisnis.com, JAKARTA—Bank  Indonesia optimistis surplus neraca modal pada kuartal III/ 2013  akan lebih besar dari defisit current account.

Bisnis.com, JAKARTA—Bank  Indonesia optimistis surplus neraca modal pada kuartal III/ 2013  akan lebih besar dari defisit current account.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan pada Q3/2013, current account akan lebih rendah dan surplus neraca  modal akan lebih besar.

“Pada Q3, arus modal asing sudah mulai masuk, tak ada capital row parsel. Investasi asing (foreign direct investment/FDI) masih masuk dan pemerintah juga mengeluarkan global bond,” jelasnya pada Bisnis beberapa waktu lalu.

Perry menggungkapkan kondisi Q3 tidak akan sama dengan Q2. Pada Q2/2013,  terjadi defisit neraca pembayaran, karena cadangan devisa turun di Q2 pada angka US$98,09 miliar.

“Defisit neraca pembayaran masih ada sekitar US$2,5 miliar untuk Q2, karena memang surplus dari neraca modalnya tidak mampu menutupi defisit di current account,” ucapnya.

Perry menjelaskan sampai 2014 current account  akan defisit, Indonesia sudah memasuki current account deficit. “Hal itu telah terjadi sejak  7 kuartal terakhir,” jelasnya.

Dia menjelaskan pertanyaan ke depannya bukan tentang current account deficit tapi dalam keadaan membengkak atau manageble. “Keadaan yang cukup manageble sekitar 2,5%. Karena Indonesia  adalah negara berkembang jadi wajar kalau ingin tumbuh lebih dari kemampuan. Cerminan kondisinya adalah current account defisit,”  jelasnya.

Perry menjelaskan dampak terhadap rupiah di Q3, tidak dilihat dari current account yang defisit. “Di Q2, terjadi tekanan karena surplusnya tak bisa menutupi, selain itu ada pelarian modal.

“Kami  [Bank Indonesia] meyakini pada Q3, rupiah akan lebih stabil,” jelasnya.

Dia menjelaskan masuknya FDI dengan prediksi tak ada pelarian modal akan menyebabkan inflow.

Akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah melemah 0,6% dan tembus ke level Rp10.333/US$. Sepanjang Jumat pekan lalu nilai tukar Rupiah bergerak pada kisaran Rp10.273-Rp10.333

Secara tahunan (year on year), laju Inflasi Juli tercatat 8,61%. Adapun, laju inflasi tahun kalender (year to date) sampai dengan Juli 6,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper