Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Bank Indonesia membantah pernyataan dari sebuah bank swasta yang menyatakan ada pembatasan dalam uji coba layanan perbankan tanpa bank (branchless banking).
Ronald Waas, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan peserta dalam uji coba branchless banking sejak Mei lalu adalah bank yang sudah memasukan layanan ini dalam rencana bisnis bank (RBB) dan telah siap mengimplementasikannya.
“Nah berdasarkan syarat tersebut hanya lima bank yang siap, maka uji coba hanya dilakukan oleh mereka,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela acara Global Policy Forum Alliance for Financial Inclusion, Rabu (11/9/2013) malam.
Menurutnya, ada bank yang menyatakan minat untuk ikut uji coba namun ternyata tidak memasukan dalam RBB. Selain itu, ada juga bank yang baru pada tataran konsep atau belum siap untuk diimplementasikan. “Jadi tidak benar kami membatasi uji coba hanya untuk lima bank,” ujarnya.
Lima bank yang mengikuti uji coba ini adalah Bank Mandiri, Bank Sinar Harapan Bali, Bank Rakyat Indonesia, Bank CIMB Niaga, dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional.
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Danamon Henry Ho mengatakan perseroan sebenarnya ingin mengikuti uji coba penerapan branchless banking yang dimulai sejak Mei lalu. Namun, tuturnya, BI membatasi uji coba tersebut hanya diikuti oleh lima bank.
“Sebenarnya kami berminat, tetapi BI menyatakan ini terbatas untuk lima bank dulu,” ujarnya, awal September lalu.
Menurutnya, Bank Danamon berencana untuk meluncurkan layanan ini setelah uji coba selesai dilakukan. “Kami memiliki sistim yang bagus dalam branchless banking melalui program sms banking yang sudah diluncurkan setahun lalu,” ujarnya.
Bank Danamon baru saja memperbaharui layanan SMS banking dengan beberapa inovasi baru. Layanan terbaru Danamon ini dilengkapi dengan teknologi mobile payment on demand (mPOD).