Bisnis.com, JAKARTA --Bank Mandiri mengincar transaksi 102 perusahaan logistik besar yang biasa beroperasi di Terminal Peti Kemas Koja dengan mengandalkan layanan elektronik cargolink.
Sunarso, Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri, mengatakan perseroan telah memetakan target calon nasabah layanan cargolink yang berasal dari perusahaan logistik.
“Dari 1000 perusahaan logistik ada 102 yang perusahaan besar yang sering keluar masuk TPK Koja. Kami mengincar 102 perusahaan tersebut untuk mengunakan cargolink,” ujarnya seusai penandatangan kerjasama dengan PT Electronic Data Interchange (EDI) dalam layanan cargolink, Rabu (18/9/2013).
Melalui layanan ini, para pengguna pelabuhan seperti perusahaan logistik dan forwarder bisa melakukan berbagai pembayaran melalui electronic channel Bank Mandiri di mana saja dan kapan saja. Beberapa layanan yang bisa diberikan adalah pembayaran bea masuk, biaya terminal handling, pajak ekspor-impor, dan biaya-biaya lain seperti biaya pengapalan dan asuransi.
Sunarso memproyeksi 102 perusahaan logistik yang menjadi target itu akan menambah pundi dana pihak ketiga (DPK) perseroan sekitar Rp500 miliar. “Kalau satu perusahaan punya dana sekitar Rp5 miliar maka 100 perusahaan sekitar Rp500 miliar,” ujarnya.
Direktur Utama Electronic Data Interchange Budi Susilo mengatakan layanan cargolink dapat berperan untuk mengurangi waktu tunggu pelayanan kapal dan barang (dwelling time) di Pelabuhan. Meski demikian, dia enggan untuk menyampaikan kisaran pengurangan dwelling time karena banyak faktor yang memperngaruhi, termasuk kapasitas dan sarana pelabuhan.
Sunarso mengakui selama ini layanan perbankan yang belum mengandalkan teknologi informasi yang realtime ikut berkontribus terhadap dwelling time. “Namun setelah adanya layanan cargolink ini tidak ada masalah dari perbankan karena pembayaran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja,” ujarnya.