Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tambah Insentif Likuiditas Bank, Maksimal 5% dari DPK

Bank Indonesia memutuskan untuk menambah besaran insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) menjadi 5% dari DPK perbankan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (15/1/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (15/1/2025). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menambah besaran insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) dari maksimal 4% menjadi 5% dari dana pihak ketiga (DPK) perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan mulai berlaku pada 1 April 2025 mendatang.

“Di antaranya besaran insentif KLM pada sektor perumahan, termasuk perumahan rakyat, dinaikkan secara bertahap dari Rp23 triliun menjadi sekitar Rp80 triliun,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (19/2/2025).

Dia menjelaskan, kebijakan itu diambil demi mendukung program visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang perumahan.

Seperti diketahui, pemerintah tengah menggencarkan program penyediaan 3 juta rumah bagi masyarakat Indonesia. Dalam kesempatan sebelumnya, Perry menyebut bahwa insentif KLM itu akan diberikan bagi bank yang menyalurkan kredit untuk program tersebut.

Adapun, hingga minggu kedua Februari 2025, bank sentral menyebut telah memberikan insentif KLM senilai Rp295 triliun kepada perbankan Tanah Air.

Dibandingkan dengan akhir Oktober 2024 yang senilai Rp259 triliun, realisasi ini meningkat sebesar Rp36 triliun.

Insentif KLM telah diberikan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp129,2 triliun, bank swasta senilai Rp131,9 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) sebesar Rp28,7 triliun, serta KCBA (kantor cabang bank asing) sebanyak Rp4,9 triliun.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk mendukung kesuksesan program-program dalam Asta Cita melalui peningkatan KLM guna mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan pada sektor-sektor prioritas, termasuk sektor perumahan dan pertanian,” tutur Perry.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper