Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyerap dana Rp6 triliun melalui lelang Sertifikat Bank Indonesia pada Kamis (19/9/2013) hari ini dan merupakan lelang kedua selama bulan ini.
Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), mengatakan penawaran yang masuk dalam lelang kali ini mencapai Rp7,9 triliun dengan target indikatif Rp3 triliun. “Kami menangkan Rp6 triliun dengan diskonto rerata tertimbang 6,96%,” ujarnya.
Pada hari yang sama bank sentral juga melakukan lelang foreign exchange swap dan menyerap US$1,055 miliar. Jumlah penawaran yang masuk mencapai US$1,57 miliar dengan target indikatif US$500 juta.
Dalam lelang FX Swap kali ini, bank sentral bukan hanya menyerap tenor 1 dan 3 bulan, namun juga tenor 12 bulan. Sebelumnya lelang FX Swap hanya memiliki tenor 1,3, dan 6 bulan.
Sementara itu, pada pekan lalu BI juga melakukan lelang SBI dan menyerap Rp6,39 triliun dengan diskonto rerata tertimbang 6,6%. Jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp6,54 triliun dan target indikatif Rp3 triliun.
Difi menjelaskan bank sentral sengaja menambah frekuensi lelang SBI sebagai strategi menarik dana asing dari luar negeri. “Indonesia memang membutuhkan dana asing untuk menambah suplai dolar AS di pasar," ujarnya.
Meski demikian, Difi menyadari dana asing yang masuk merupakan hot money yang rentan untuk keluar secara cepat dari Indonesia bila terjadi gejolak global. Apalagi, bank sentral sudah memperpendek masa penahanan (minimum holding period) SBI dari 6 bulan menjadi 1 bulan.
“Memang situasi dan kondisinya seperti itu karena defisit transaksi berjalan kita besar. Saat ini kebanyakan permintaan terhadap dolar daripada suplai,” ujarnya.