Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri menyatakan kredit pada triwulan III/2013 masih tumbuh di atas 20%.
“Pertumbuhan kredit September masih tinggi. Kami masih tumbuh di kepala 2 [di atas 20%],” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Rabu (2/10/2013).
Dengan demikian, pertumbuhan kredit bank beraset terbesar di Indonesia ini masih di atas rencana bisnis bank yang telah direvisi pada kisaran 19%--20%. “Kami sudah revisi kredit dari 20%--22% menjadi 19—20%,” ujarnya.
Secara konsolidasi Bank Mandiri membukukan kredit Rp365,2 triliun pada akhir triwulan III/2012. Dengan pertumbuhan di atas 20% maka bank ini mencatatkan penyaluran kredit di atas Rp438 triliun.
Sementara itu, pada akhir triwulan II lalu, bank yang merupakan hasil penggabungan empat bank ini mencatatkan pertumbuhan kredit 22,3% persen menjadi Rp428,7 triliun. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih tumbuh di atas industri yang tercatat hanya tumbuh 20,4%. Sementara itu, pada pertengahan Agustus, pertumbuhan kredit industri 19,6%.
Budi menambahkan laba perseroan tumbuh sejalan dengan triwulan sebelumnya. Meski masih enggan untuk menyebutkan raihan laba triwulan III, namun dia menjelaskan salah satu yang mendukung pertumbuhan adalah kenaikan bunga surat perbendaharaan negara tenor 3 bulan yang menjadi acuan bunga obligasi rekapitulasi.
“Obligasi rekap kami ada Rp70 triliun. Kalau bunga naik maka akan membantu kami,” ujarnya.
Meski demikian, tuturnya, perseroan sudah bersiap menghadapi kemungkinan pelambatan pertumbuhan laba. “Mungkin baru terasa pada akhir tahun atau awal tahun lalu,” ujarnya. (Novita Sari Simamora)