Bisnis.com, JAKARTA—Perolehan premi industri asuransi umum pada paruh pertama 2013 mencapai Rp20,82 triliun, tumbuh 10,2% dibandingkan dengan Rp18,90 triliun pada semester I/2012.
Penyumbang premi terbesar berasal dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor, yang mencapai Rp6,29 triliun, sekitar 30% dari total perolehan premi industri.
Penopang perolehan premi terbesar kedua adalah lini bisnis asuransi properti, dengan capaian Rp6,13 triliun atau sekitar 29% dari total premi industri.
Kepala Bidang Statistik, Teknologi Informasi, Riset dan Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan pihaknya optimistis industri asuransi dapat mencapai target pertumbuhan premi sebesar 15% pada tahun ini.
“Meski hingga semester I baru tumbuh 10%, namun hingga akhir tahun bisa capai target yang ditetapkan yakni 15%. Berharap dari asuransi kendaraan bermotor,” ujarnya, Jumat (4/10/2013).
Asuransi kendaraan bermotor diharapkan menjadi penopang pertumbuhan premi, dengan asumsi penjualan kendaraan bermotor meningkat pascagelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) dan momentum lebaran.
Selain itu, mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) juga dapat diharapkan dapat mendongkrak perolehan premi asuransi kendaraan bermotor, dengan melihat antusiasme publik untuk mendapatkan mobil baru seharga Rp100 juta-an tersebut.
