Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyatakan kerja sama antara bank BUMN itu dengan Diebold Inc, produsen ATM asal Amerika telah berakhir pada 2006.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menegaskan perseroan tidak terlibat indikasi suap ataupun pelanggaran prosedur biaya perjalanan dinas dalam pengadaan anjungan tunai mandiri (ATM) Diebold.
Menurutnya, kerja sama tersebut sudah melewati proses pemeriksaan internal. “Prosedur kerja BRI dalam melakukan proses pengadaan [ATM] selalu mengikuti prinsip-prinsip good corporate governance [GCG] yang berlaku,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (29/10/2013).
Hingga September 2013, jelasnya, total jaringan ATM BRI sebanyak 15.602 unit, dan keseluruhan mesin yang digunakan perseroan merupakan mesin ATM non-Diebold.
Seperti diketahui, Bank Indonesia tengah melakukan pemeriksaan terhadap Bank BUMN yang terlibat skandal suap senilai US$147.000 oleh produsen mesin ATM asal Ohio, AS, Diebold Inc pada 2005—2007.
Lembaga pengawasan pasar modal Amerika Serikat, (Securities and Exchange Commision/SEC) menyatakan Diebold telah menghabiskan dana sekitar US$1,8 juta untuk perjalanan wisata, hiburan, dan hadiah kepada bank milik pemerintah di Indonesia, China, serta bank swasta di Rusia.
Dari total dana tersebut sekitar US$ 1,6 juta digunakan untuk menyuap pejabat bank milik pemerintah di China, dan lebih dari US$147.000 untuk menyuap pejabat bank pemerintah di Indonesia pada 2005—2010.