Bisnis.com, JAKARTA— Bank sentral diprediksi kembali menaikkan BI Rate sebesar 50 basis poin pada semester I/2014 guna mengantisipasi kebijakan pengurangan stimulus (tapering) Federal Reserve.
Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Fauzi Ichsan mengatakan peluang penaikan suku bunga acuan itu besar, apalagi Bank Indonesia di masa kepemimpinan Gubernur Agus Martowardojo terlihat lebih senang menggunakan BI Rate sebagai instrumen kebijakan antisipasi ancaman global.
Di sisi lain, pengurangan stimulus the Fed juga menambah tekanan nilai tukar dan risiko keluarnya modal asing dari RI bersamaan pulihnya perekonomian negara maju dan peningkatan suku bunga global. “Saya prediksi menghadapi tapering tahun depan BI Rate naik lagi,” katanya, Minggu (17/11/2013).
Menanggapi hal ini, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan hingga kini bank sentral belum bisa memastikan apakah kebijakan moneter atau kenaikan BI Rate yang ditempuh sejak Juni lalu telah cukup mengantisipasi dampak dari rencana tapering the Fed.
“Cukup atau tidak itu tergantung data yang harus dievaluasi dari bulan ke bulan. Kami memprediksi tapering AS dimulai Maret 2014. Namun perlu dipahami, tapering itu bukan penghentian, tetapi pengurangan stimulus. Jadi masih akan ada stimulus moneter di AS sampai 2015,” ujarnya.
selengkapnya baca http://epaper.bisnis.com/index.php/PopPreview?IdContent=16&PageNumer=3&ID=120059
Data pergerakan BI rate sejak tahun 2011-2013:
Bulan | 2013 | 2012 | 2011 |
Januari | 5,75% | 6,00% | 6,50% |
Februari | 5,75% | 5,75% | 6,75% |
Maret | 5,75% | 5,75% | 6,75% |
April | 5,75% | 5,75% | 6,75% |
Mei | 5,75% | 5,75% | 6,75% |
Juni | 6,00% | 5,75% | 6,75% |
Juli | 6,50% | 5,75% | 6,75% |
Agustus | 6,50% 7,00%* | 5,75% | 6,75% |
September | 7,25% | 5,75% | 6,75% |
Oktober |
| 5,75% | 6,50% |
November | 7,5% | 5,75% | 6% |
Desember |
| 5,75% | 6% |
*RDG tambahan pada 29 Agustus 2013
Sumber: Bank Indonesia