Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPK Perbankan di Riau Berpotensi Naik 3 Kali Lipat

Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau memperkirakan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Riau masih bisa meningkat tiga kali lipat dari posisi saat ini. Berdasarkan data BI Provinsi Riau per triwulan III/2013, jumlah DPK mencapai Rp57,58 triliun. Sementara itu, jumlah kredit mencapai Rp48,3 triliun. Saat ini ada 82 bank di Riau, terdiri dari 47 bank umum dan 35 BPR/S dengan total aset mencapai Rp81,74 triliun.

Bisnis.com, PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau memperkirakan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di Riau masih bisa meningkat tiga kali lipat dari posisi saat ini.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Mahdi Muhammad mengatakan selain itu, jumlah kredit yang disalurkan perbankan juga masih bisa meningkat dua kali lipat.

“DPK masih bisa naik minimal 3 kali dari yang ada sekarang. Kredit juga bisa tumbuh 2 kali dari yang ada sekarang. Ekonomi Riau prospeknya masih cukup bagus dan perbankan masih besar ruangnya untuk merespon,” ujarnya, Senin (16/12/2013).

Berdasarkan data BI Provinsi Riau per triwulan III/2013, jumlah DPK mencapai Rp57,58 triliun. Sementara itu, jumlah kredit mencapai Rp48,3 triliun. Saat ini ada 82 bank di Riau, terdiri dari 47 bank umum dan 35 BPR/S dengan total aset mencapai Rp81,74 triliun.

“Dengan lebih dari 800 jaringan kantor perbankan yang ada di Riau, saya melihat ini prospek yang sangat besar ke depan,” ujarnya.

Mahdi mengatakan kondisi sistem keuangan di Riau juga dalam kondisi yang aman. Salah satu indikatornya adalah NPL (non performing loan) per Oktober sebesar 3,36% (di mana batas toleransi Bank Indonesia adalah 5%). 

“Artinya tingkat efisiensi bank di Riau cukup bagus. NPL ini juga seiring dengan perkembangan harga CPO dan TBS,” ujarnya.

Mahdi menambahkan dengan harga TBS (Tandan Buah Segar) sebesar Rp1.351 per kg, maka pendapatan Riau bisa mencapai Rp4 triliun per bulan. Namun, belum seluruhnya bahkan belum setengah dari angka tersebut yang ditempatkan di bank.

“Berdasarkan hasil penelitian kami, sebagian dari petani sawit belum menyimpan uangnya di bank untuk masa depannya, misalnya saat nanti tanamannya sedang replanting [peremajaan],” tambah Mahdi.

Sebelumnya Mambang Mit, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Pekanbaru mengatakan luas perkebunan sawit di Riau mencapai 2,4 juta hektare (ha) atau yang terluas di Indonesia. Namun sayang, pasarnya masih dikuasai oleh Malaysia.

Mantan Wakil Gubernur Riau ini juga mengkritik pertumbuhan ekonomi di Riau yang menurutnya tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur.

“Perkembangan ekonomi di Riau ini, menurut saya kita juga harus berani introspeksi. Pertumbuhan ini tidak sebanding dengan perkembangan infrastruktur,” ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Riau memang kerap di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, Riau juga memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi. Namun, pertumbuhan infrastrukturnya tidak sebanding dengan dinamika kinerja ekonominya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper