Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Divestasi Inhealth, Dahlan Iskan Pilih Bank Mandiri Sebagai Mayoritas

Bank pelat merah pemilik aset terbesar nasional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selangkah lagi akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia hingga 60%.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Bank pelat merah pemilik aset terbesar nasional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selangkah lagi akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia hingga 60%.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Bank Mandiri harus menjadi pemegang saham mayoritas di anak perusahaan PT Askes (Persero) itu. Untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa yang lebih besar, Inhealth dinilai harus dimiliki oleh perusahaan besar juga.

“Mengapa Bank Mandiri yang mendapatkan saham mayoritas? Untuk mengelola Inhealth, maka mereka harus membutuhkan kuda yang besar juga,” tuturnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Jumat (20/12/2013).

Menurut Dahlan, nantinya Inhealth akan bersinergi dengan salah satu anak perusahaan Bank Mandiri, yakni PT Axa Mandiri Financial Services.

Untuk merealisasikan aksi korporasi tersebut, Bank Mandiri membutuhkan persetujuan pemegang saham minoritas, sebab pemegang saham mayoritas yakni Kementerian BUMN sudah memberikan lampu hijau.

“Semua itu kan based on condition. Menurut saya, pemegang saham minoritas pasti ikut pemegang saham mayoritas,” ujarnya.

Meskipun demikian, pemerintah baru akan menetapkan calon pembeli dan valuasi harga secara resmi pada 23 Desember 2013
mendatang.

Selain Bank Mandiri, Dahlan menjelaskan pemegang saham minoritas akan diberikan kepada Askes (BPJS Kesehatan) sekitar 20%, PT Jasindo (Persero) 10%, dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. 10%.

Selain investor lokal, ada juga investor asing yang turut menyatakan keinginannya untuk membeli saham Inhealth. Namun, Dahlan bersikukuh bahwa calon pembeli Inhealth harus berasal dari domestik.

Menyoal harga yang ditawarkan oleh perusahaan BUMN tersebut, dia mengatakan masih dikaji oleh PT Bahana Securities dan PT Danareksa Sekuritas.

Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro menuturkan pihaknya bertindak sebagai penasihat keuangan pihak penjual, yakni Inhealth, sedangkan Danareksa mengkaji valuasi harga dari pihak pembeli, yakni Bank Mandiri, Jasindo, Kimia Farma, dan Jamsostek.

“Kami masih menghitung valuasi harganya. Nanti segera diumumkan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, pelepasan saham di anak usaha Askes ini terkait dengan transformasi perusahaan tersebut menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai 1 Januari 2014.

Meskipun demikian, Askes ternyata untuk sementara diberi peluang untuk tetap memiliki saham Inhealth sebesar 20%.

Inhealth menargetkan perolehan premi tahun ini sekitar Rp1,6 triliun, naik 33% dibandingkan dengan tahun lalu Rp1,2 triliun. Asuransi kesehatan jiwa berkontribusi hingga 95% bagi perolehan premi Inhealth.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper