Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IFG Life Akuisisi 70% Saham Mandiri Inhealth, Bank Mandiri Pertahankan 20% Kepemilikan

IFG belum dapat mengumumkan nilai akuisisi dari rencana pengambilalihan 70% saham Mandiri Inhealth.
Karyawati mengamati daftar produk asuransi di kantor pusat PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), Jakarta./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawati mengamati daftar produk asuransi di kantor pusat PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth), Jakarta./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG) mengungkap PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) masih memiliki 20% saham PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) pasca akuisisi rampung. 

Seperti diketahui, hari ini (26/2/2024) Mandiri Inhealth telah mengumumkan 70% saham perseroan akan diakuisisi oleh PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). Dengan aksi korporasi ini, saham IFG di Inhealt akan menanjak menjadi 80%. Sedangkan sisanya dimiliki oleh Bank Mandiri.

Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan bahwa akuisisi Mandiri Inhealth dilakukan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan yang telah ditetapkan oleh IFG sebagai holding dalam rencana Bisnis IFG Life di tahun 2024.

Oktarina menjelaskan bahwa langkah strategis ini juga sejalan dengan strategi IFG sebagai holding untuk memperluas dan memperkuat portofolio proteksi di pasar asuransi kesehatan.

“Adapun latar belakang terbesar untuk akuisisi kepemilikan saham Mandiri Inhealth oleh IFG Life untuk mewujudkan salah satu pilar bisnis IFG Life yaitu pengembangan bisnis asuransi jiwa dan kesehatan yang berbasis proteksi,” kata Oktarina kepada Bisnis, Senin (26/2/2024).

Terpisah, Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan bahwa rencana pengambilalihan saham tersebut merupakan bentuk strategi pengembangan perusahaan.

Hexana menyampaikan bahwa IFG Life akan menjadi pemegang saham mayoritas Mandiri Inhealth dengan menggenggam 80% saham.

“[Porsi kepemilikan menjadi] IFG Life 80%, Bank Mandiri 20%,” ungkap Hexana kepada Bisnis.

Hexana menjelaskan bahwa IFG memiliki bidang usaha yang beragam dalam ekosistem Group IFG di bidang asuransi dan penjaminan, mulai dari asuransi umum kerugian, sosial, jiwa dan kesehatan, serta penjaminan.

“Khusus untuk pengembangan asuransi jiwa dan kesehatan di IFG Life, kami perlu mengakuisisi InHealth [Mandiri Inhealth]. Hal tersebut sejalan dengan riset bahwa masyarakat Indonesia semakin membutuhkan asuransi kesehatan,” ujarnya.

Hexana menambahkan bahwa untuk jangka pendek hingga menengah bahwa Mandiri Inhealth masih menjadi subsidiary (anak perusahaan) dari IFG Life dan masih ada porsi saham InHealth yang dikuasai Bank Mandiri.

“Kami pertahankan sinergi dengan ekosistem bank mandiri yang sudah terjalin, tetapi jangka panjang mungkin saja untuk di merger dengan IFG Life,” jelasnya.

Namun, Hexana belum dapat mengumumkan nilai akuisisi dari rencana pengambilalihan 70% saham Mandiri Inhealth, sebab masih dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Purchase Agreement/CSPA).

“[Nilai akuisisi] masih CSPA, itu belum boleh diumumkan,” pungkasnya.

Sementara itu, mengutip dari laman resmi Mandiri Inhealth pada Senin (26/2/2024), saat ini komposisi pemegang saham Mandiri Inhealth terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) atau Bank Mandiri sebesar 80%. Lalu, sebanyak 10% saham digenggam oleh PT Kimia Farma Tbk., dan IFGsebanyak 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper