Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MEA 2015: Bank Mesti Gunakan Kartu Chip Mulai 2016

Peserta uji coba MPS tahun lalu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dan PT Bank Sinar Harapan Bali dari perbankan. Adapun perusahaan telekomunikasi yang terlibat adalah PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk.
Penggunaan kartu chip juga berpotensi menurunkan biaya perbankan. /bisnis.com
Penggunaan kartu chip juga berpotensi menurunkan biaya perbankan. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun lalu Bank Indonesia menggelar uji coba mobile payment system (MPS) yang kini berubah nama menjadi digital financial services (DFS).

Peserta uji coba MPS tahun lalu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dan PT Bank Sinar Harapan Bali dari perbankan. Adapun perusahaan telekomunikasi yang terlibat adalah PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk.

Direktur Eksekutif DKPSP Bank Indonesia Rosmayahadi mengatakan semua bank seharusnya sudah menggunakan kartu chip mulai Januari 2016.  Menurutnya, kebijakan tersebut tidak lantas bisa memacu efisiensi masing-masing bank.

Namun, dia menilai penggunaan kartu chip juga berpotensi menurunkan biaya perbankan karena mereka tak perlu lagi menyediakan lebih banyak electronic data capture (EDC). “Targetnya kartu ini bisa digunakan di mana saja, ini untuk mendukung national payment gateway,” katanya seusai seminar nasional bertajuk Integrasi Sistem Pembayaran di Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Menurut data Bank Indonesia, total transaksi elektronik tahun lalu hampir mencapai Rp8 miliar per hari dari sekitar 400.000 transaksi. Transaksi itu jauh lebih besar ketimbang data 2012 yang tercatat sebesar Rp5 miliar dari 275.000 transaksi.

Meski begitu transaksi uang elektronik masih jauh lebih kecil dibandingkan transaksi kartu ATM-Debet dan kartu kredit. Salah satu pemicunya adalah sekitar 60% yang elektronik diterbitkan oleh perusahaan telekomunikasi yang frekuensi transaksinya masih rendah. (Galih Kurniawan/Novita Sari Simamora)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper