Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia memproyeksikan kinerja bisnis konsumer moncer pada tahun depan, meskipun di tengah situasi ekonomi yang menantang, seperti tren suku bunga tinggi hingga pengetatan likuiditas.
Consumer Banking Director UOB Indonesia Cristina Teh Tan menyebutkan bahwa pihaknya memasang target pertumbuhan dua digit sejalan dengan strategi bank untuk terus menguatkan keterhubungan dengan nasabah serta memberikan layanan dan produk yang relevan.
"Target kami tahun depan terus ambisius dan kami sangat yakin bahwa kami akan dapat mencapai pertumbuhan dua digit yang cukup agresif,” ujarnya saat ditemui Bisnis yang dikutip pada Rabu (4/12/2024).
Menurut Cristina, kondisi pasar yang fluktuatif bukanlah hal baru dan menjadi kesempatan bagi UOB untuk memastikan produk relevan dengan kebutuhan nasabah.
Strategi perseroan adalah dengan memperkuat proposisi nilai serta meningkatkan pengalaman layanan saat kondisi pasar menantang.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan dalam mendorong kinerja bisnis konsumer, UOB Indonesia tidak berfokus pada satu produk tertentu, melainkan pada rangkaian solusi keuangan, mulai dari kartu kredit, produk tabungan, hingga produk wealth seperti obligasi, deposito berjangka, hingga pembiayaan perumahan.
“Jadi, kami melihat seluruh siklus hidup nasabah kami dan memastikan bahwa di setiap tahap kehidupan, kami memiliki semua produk ini untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka,” ucapnya.
Cristina juga menegaskan kondisi pendanaan UOB Indonesia tetap kuat dan stabil. Bank sendiri tetap berupaya meningkatkan pendanaan, termasuk dalam hal dana murah (current account saving account/CASA) hingga deposito.