Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia hari ini, Kamis (13/2/2014) menggelar rapat dewan gubernur yang rencananya mulai dilakukan pukul 14.00 WIB, salah satu keputusan yang diambil adalah menentukan besaran BI Rate.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan meski makro ekonomi dalam negeri membaik, mulai dari neraca perdagangan sampai cadangan devisa, bukan hal mustahil BI menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate)
“BI Rate naik bukan tidak mungkin,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (13/2/2014).
Dia mengatakan di samping makro ekonomi yang membaik, rupiah atas dolar Amerika Serikat juga menguat sejak awal tahun. Meski penguatannya masih sangat terbatas.
Target ganda BI untuk memperbaiki defisit neraca berjalan dan inflasi dengan target 4,5% (±1%), ujarnya, juga masih akan terus dipertahankan.
Inflasi Januari tercatat 8,22% y-y, angka tertinggi semenjak Februari 2009. Dengan IHK baru (2012=100).
Angka neraca berjalan diumumkan besok. Kuartal IV/2013 defisit diperkirakan turun ke 2,4 terhadap GDP (FY2013=3.3).
BI Rate 2013-2014:
Bulan | Level |
Januari 2013 | 5,75% |
Februari 2013 | 5,75% |
Maret 2013 | 5,75% |
April 2013 | 5,75% |
Mei 2013 | 5,75% |
Juni 2013 | 6,00% |
Juli 2013 | 6,50% |
Agustus 2013 | 6,50% 7,00%* |
September 2013 | 7,25% |
Oktober 2013 | 7,25% |
November 2013 | 7,5% |
Desember 2013 | 7,5% |
Januari 2014 | 7,5% |
*RDG tambahan pada 29 Agustus 2013