Bisnis.com, JAKARTA-Sejumlah bank berencana memacu layanan e-channel mereka tahun ini demi menurunkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).
PT.Bank OCBC NISP misalnya menargetkan pertumbuhan transaksi dan pengguna e-channel tahun ini sebesar 30%.
Pada 2013 jumlah pengguna layanan mobile banking OCBC tercatat sebanyak 26.953 nasabah dengan volume transaksi mencapai Rp421 miliar. Adapun jumlah pengguna layanan internet banking pada periode yang sama mencapai 58.796 nasabah dengan volume transaksi sebesar Rp3,8 triliun.
"Jumlah pegguna mobile banking 2013 naik 119% dari 2012 dan internet banking naik 52%. Kami berusaha naikkan transaksi dengan penambahan fitur baru ini juga untuk mencari nasabah baru," ujar Division Head Corporate Communication OCBC NISP, Tina Tjintawati, seusai penyerahan hadiah transaksi e-channel nasabah OCBC NISP Kamis (20/2/2014).
Dia menyebutkan hingga 2013 lalu sekitar 60% transaksi yang ditangani OCBC NISP berasal dari kantor cabang sedangkan sisanya dari layanan e-channel.
Pihaknya menargetkan komposisi tersebut akan berubah menjadi sama besar pada 2014 lantaran tahun ini e-channel bakal dipacu.
Tina menambahkan pada kuartal I/2014 OCBC NISP juga akan membuka layanan transaksi pembelian reksa dana bagi nasabahnya dengan menggandeng sejumlah manajer investasi seperti Mandiri Sekuritas dan BNP Paribas.
PT.Bank Internasional Indonesia Tbk pun mengaku bakal agresif mengembangkan layanan e-channel. Tahun lalu mereka bahkan telah jor-joran berinvestasi di bidang ini.
Direktur Keuangan BII Thila Nadason mengatakan tahun lalu pihaknya banyak berinvestasi di bidang infrastruktur khususnya di cabang untuk mendukung transaksi. Tak heran biaya operasional BII tahun lalu naik 12% dibandingkan 2012.