Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata Masih Andalkan Kartu Debit

Keberadaan kartu debit dengan beragam fasilitas kemudahan layanannya masih menjadi andalan bagi para bankir sebagai sarana untuk meraup dana pihak ketiga (DPK) maupun pendapatan nonbunga.

Bisnis.com, JAKARTA—Keberadaan kartu debit dengan beragam fasilitas kemudahan layanannya masih menjadi andalan bagi para bankir sebagai sarana untuk meraup dana pihak ketiga (DPK) maupun pendapatan nonbunga.

PT Bank Permata Tbk. menawarkan program simpanan berhadiah serta aktifitas menarik untuk memperluas market share sekaligus mengenjot nominal DPK.

Direktur Ritel Banking Bank Pemata Bianto Surodjo mengungkapkan melalui program berhadiah tersebut perseroan menargetkan dapat menggenjot pertumbuhan DPK hingga 20%, terutama porsi dana murah (current account saving account/CASA).

Dia mengungkapkan porsi CASA tahun lalu mencapai rasio 39%. Menurutnya, porsi CASA tahun ini bisa meningkat signifikan hingga 35% serta meningkatkan popularitas penggunaan debit perseroan.

“Melalui program ini kami menargetkan bertambahnya kartu debit yeng beredar hingga kisaran 100.000 keping,” ungkapnya via telepon pada Bisnis, Selasa (4/3).

Total DPK yang dihimpun  perseroan hingga akhir tahun lalu mencapai Rp132,8 triliun tumbuh 27% dari periode yang sama tahun sebelumnya.  

Adapun komposisi DPK yakni giro senilai Rp24,47 triliun, tabungan senilai Rp17,36 triliun dan deposito mencapai Rp79,16 triliun.

Bianto optimis melalui program undian berhadiah ini, perseroan bisa menyasar nasabah-nasabah ritel.

Di sisi lain, perseroan akan menyasar nasabah prioritas yang ada untuk meningkatkan transaksi kartu debet hingga 30% pada tahun ini.

Berdasarkan statistik Bank Indonesia, volume transaksi kartu debet hingga Januari 2014 mencapai 311,08 juta transaksi, tumbuh 16,45% dari posisi 267,12 juta transaksi. Sedangkan nominal transaksi meningkat lebih tinggi dari volume transaksi.

Nominal transaksi industri kartu debet hingga Januari 2014 mencapai Rp341,81 triliun, tumbuh 17,33% dariposisi Rp291,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, nominal transaksi hingga akhir 2013 mencapai Rp4.139 triliun, tumbuh lebih  tinggi dari pertumbuhan tahun sebelumnya yakni hingga 34,96% dari posisi Rp3.065 triliun. Sedangkan pertumbuhan nominal pada tahun sebelumnya mencapai hanya 23,88%. (55)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper