Bisnis.com, JAKARTA—Bank KEB Hana memproyeksikan pertumbuhan kredit 27% tahun ini dengan fokus pada bisnis di sektor korporasi dan SME (small medium enterprise).
Selain itu, perseroan juga akan memantapkan international banking serta beberapa pilihan produk dan jasa lain untuk pasar ritel yang tersegmentasi.
Direktur KEB Hana Bayu Wisnu Wardhana menuturkan untuk target tersebut perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit hingga 27%. Tahun ini perseroan akan fokus pada sektor korporasi, small medium enterprise (SME) serta internasional banking.
“Merger akan memperkuat aset bank sehingga daya saing kami di tingkat perbankan akan semakin meningkatkan kemampuan bersaing,” ungkapnya, Senin (10/3).
Adapun porsi penyaluran kredit untuk segmen korporasi dan SME masing-masing sekitar 60% dan 40%. Menurutnya, sektor korporasi yang prospektif digarap perseroan pada tahun ini adalah industri pengolahan/ manufaktur.
Bank hasil merger hasil merger antara Bank Hana dan Bank KEB (Korean Exchange Bank) Indonesia menargetkan pertumbuhan laba hingga Rp250 miliar.
Pasca merger komposisi dari pemegang saham akan berubah, yaitu Hana Bank Korea akan menguasai 37,27% dan Korea Exchange Bank Seoul 49,8%, sisanya dipegang oleh Internasional Finance Corporation (IFC) 9,88%, Bambang Setijo 2,48% dan Clemont Finance Indonesia 0,5%.