Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUARTAL I/2014, Kredit Perbankan Tumbuh di Atas 20%

Hingga kuartal I/2014, pertumbuhan kredit industri perbankan masih tetap tinggi yakni di kisaran 20%-21% secara year on year, meski kinerja fungsi intermediasi pada Februari sempat menurun tipis menjadi 19,9%.
Bank Indonesia/Bisnis.com
Bank Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga kuartal I/2014, pertumbuhan kredit industri perbankan masih tetap tinggi yakni di kisaran 20%-21% secara year on year, meski kinerja fungsi intermediasi pada Februari sempat menurun tipis menjadi 19,9%.

Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo mengungkapkan pertumbuhan kredit yang  tinggi pada kuartal I/2014 sudah menjadi siklus di industri perbankan.

Namun mengerem laju pertumbuhan kredit tersebut, maka BI dari sisi makroprudential akan berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Komunikasi dilakukan agar kecenderungan peningkatan tidak terus terjadi,” ungkapnya, di Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Sementara itu, pada Februari 2014, pertumbuhan kredit sudah mulai mengalami perlambatan menjadi 19,9% year on year (y-o-y), meski pada Januari  pertumbuhan kredit 2014 tumbuh mencapai 20,9%.

Sementara itu, bila dilihat dari data statistik perbankan Indonesia (SPI),  porsi kredit yang pernah disalurkan industri perbankan pada Maret 2013 mencapai Rp2.787 triliun,  atau tumbuh 22,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, pada Maret 2012 pertumbuhan kredit sempat titik tertinggi sepanjang 3 tahun yakni tumbuh hingga 25,7% menjadi Rp2.282 triliun.

Agus mengungkapkan BI akan terus menghimbau kalangan perbankan untuk menjaga kualitas aset dan mengantisipasi peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Meski masih dalam batas aman, tetapi BI mengawasi telah terjadi peningkatan rasio NPL yakni di bawah 3%.

Adapun sektor yang mencatatkan peningkatan NPL cukup signifikan yakni usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kisaran 3%—4%. Dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2013, tercatat NPL UMKM sudah mencapai 3,2%—3,6%, angka tersebut mencatatkan pembaikan. Sedangkan pada 2012, rasio NPL juga sempat mencapai berkisar 3,2%—3,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper