Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan perbankan memilih untuk bermigrasi secara bertahap meski sistem operasi Windows XP telah memasuki end of life pada 9 April.
Pasalnya untuk melakukan upgrade sistem operasi yang banyak digunakan di automatic teller machine (ATM) itu dibutuhkan waktu lama dan biaya mahal.
General Manager Strategic Information Technology Group PT Bank Central Asia Tbk Hermawan Thendean mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mengganti sistem operasi Windows XP yang digunakan di ATM. Menurutnya keperluan untuk mengganti saat ini belum mendesak.
“ATM ada umurnya, suatu saat harus diganti. Setiap tahun kami pasti ganti beberapa ATM lama, saat itu kami gunakan sistem operasi yang baru,” katanya kepada Bisnis, Minggu (13/4/2014).
Sebelumnya Hermawan mengatakan dengan jumlah ATM BCA sekitar 14.000 mesin, migrasi membutuhkan waktu lama dan biaya besar. Meski masih menggunakan sistem operasi lama dia menegaskan keamanan di ATM tetap terjaga. Jaringan ATM, katanya, menggunakan sistem close loop yang tertutup. BCA menargetkan setiap tahun dapat menambah 1.000 hingga 2.000 ATM baru.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk juga memilih untuk bermigrasi sistem operasi ATM secara bertahap. Migrasi akan dilakukan dalam 3 tahun. Saat ini sekitar 20.000 ATM milik bank pelat merah itu menggunakan sistem operasi Windows XP. Tahun ini BRI menargetkan dapat menambah sekitar 2.500 ATM baru.