Bisnis.com, JAKARTA—Meskipun sejumlah pihak menentang ide akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan tidak akan mundur.
Menurutnya, gagasan tersebut dinilai sangat bagus untuk kemajuan Indonesia ke depan. Oleh karena itu, BTN harus dibesarkan agar bisa memiliki kemampuan membangun perumahan rakyat yang memadai.
Selama ini, ujar Dahlan, BTN tidak memiliki kemampuan untuk merealisasikan itu. “Kredit rumah yang bisa diberikan oleh BTN bahkan lebih kecil dari kredit yang diberikan oleh bank yang bukan untuk perumahan,” ujarnya, Senin (21/4/2014).
Dia menuturkan bangsa Indonesia sudah waktunya memiliki bank yang lebih besar dari bank Malaysia. Indonesia termasuk negara besar, tetapi dinilai banyak kalah di berbagai sektor dibandingkan dengan Malaysia.
Di sisi lain, Dahlan mencontohkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sudah mampu mengalahkan Malaysia Airlines, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sudah mengalahkan produsen semen asal Negeri Jiran itu, dan bahkan tahun depan pelabuhan Indonesia dinilai akan mengalahkan pelabuhan Malaysia.
“Kalau BTN diakuisisi oleh Bank Mandiri, maka di dunia perbankan pun Indonesia sudah mengalahkan Malaysia,” tuturnya.
Dia menambahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia akan terus berkembang pesat. Perusahaan besar memerlukan bank yang besar pula.
Jika perusahaan-perusahaan di Indonesia kian besar, sedangkan banknya tidak membesar, maka hanya bank-bank asinglah yang akan merajalela. Bank asing amat diuntungkan karena hanya mereka yang bisa melayani perusahaan tersebut.
Dahlan menilai belum tentu pihak-pihak yang menentang akuisisi BTN oleh Bank Mandiri ini memiliki konsep dan roadmap yang jelas di bidang itu.
“Tentu saya harus mengurus dan minta persetujuan berbagai pihak yang memang harus ikut menyetujui rencana ini. Saya tidak bisa memutuskannya sendirian. Ada aturan yang harus saya penuhi,” tuturnya.