Bisnis.com, JAKARTA - Rencana aksi korporasi sebagai bagian dari rencana bisnis an-organik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk masih menjadi kajian internal perseroan.
Demikian pemberitahuan direksi Bank BRI kepada otoritas bursa terkait surat yang dilayangkan BEI pada 30 April. Dalam surat itu, BEI meminta penjelasan perseroan sehubungan maraknya pemberitaan media massa perihal aksi korporasi perseroan.
"Dengan ini kami sampaikan penjelasan bahwa sampai dengan saat ini BRI masih dalam tahap awal kajian internal untuk melakukan kegiatan terkait pertumbuhan bisnis secara non-organik," kata Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Bank BRI, Budi Satria dalam surat yang ditujukan kepada BEI, Selasa (6/5/2014).
BRI sebelumnya telah menyiapkan rencana bisnis an-organik. Salah satunya dengan mengajukan penawaran divestasi saham Bank Mutiara yang tengah ditawarkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni mengatakan apabila bank yang akan didivestasi tersebut dalam kondisi sehat dan baik, maka tidak menutup kemungkinan perseroan melirik.
"Kalau menarik, kenapa tidak," katanya.
Dalam rencana bisnis bank (RBB) BRI telah menganggarkan Rp3 triliun untuk membeli bank, asuransi maupun sekuritas, guna melancarkan bisnis an-organik.
Baiquni menjelaskan bila perseroan hendak membeli bank, maka harus dilakukan due diligence terlebih dahulu. Namun, hingga kuartal II/2014, perseroan masih mengkaji bank yang hendak dibeli.