Bisnis.com, JAKARTA—Bank Muamalat menargetkan raihan dari produk Tabungan Haji Arafah mencapai Rp1,8 triliun hingga akhir tahun ini.
Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Luluk Mahfudah mengatakan sepanjang kuartal I/2014 pertumbuhan tabungan Arafah mencapai mencapai Rp200 miliar, sedangkan total tahun akhir tahun lalu berkisar Rp800 miliar.
“Kita akan galakkan program untuk calon jemaah haji dan jemaah haji serta melakukan kerja sama yang intensif untuk mengelola tabungan Arafah yang reguler,” ungkapnya, Senin (2/6/2014).
Luluk menilai dengan terpiliihnya 17 bank menjadi pengelola biaya penyelenggara ibadah haji (BPIH), maka hal itu menjadi kesempatan baik untuk industri perbankan syariah. Dia juga optimis target Tp1,8 triliun bakal tercapai hinggga akhir tahun ini.
Menurutnya, kelebihan tabungan Arafah adalah pembinaan, terhubung dengan jaringan online SISKOHAT Kementerian Agama dan manasik untuk calon jemaah haji. Manasik adalah tata cara pelaksanaan ibadah haji dan umroh sesuai dengan tuntunan Rasullulloh SAW.
Di sisi lain, Luluk menilai animo masyarakat untuk turut serta dalam haji reguler yang membutuhkan sekitar 10 tahun masih akan tetap tinggi. Sehingga dia pun optimis, masyarakat akan tetap menabung untuk menunaikan ibadah haji.
Adapun fitur tabungan Arafah yakni menggunakan akad wadiah dengan setoran awal minimum Rp100.000, serta membawa fotokopi kartu indentitas dan mengisi formulir pembukaan.
Untuk tabungan Arafah, penarikan regular tidak dapat dilakukan, penarikan hanya dapat dilakukkan bila rekening ditutup atau untuk kepentingan proses pendaftaran dan pelunasan BPIH.