Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengungkapkan pertumbuhan kredit konsumsi perbankan masih akan tinggi hingga akhir tahun.
Padahal sebelumnya, BI telah menghimbau agar kalangan perbankan mengalirkan pembiayaan ke sektor yang dominan produksi, sekurang-kurangnya porsi kredit konsumsi yang memiliki kandungan impor.
"Kredit konsumsi akan tinggi untuk ke depannya," ungkapnya.
Alasannya, Tanah Air yang masih sibuk dengan pesta demokrasi serta permintaan yang tren meningkat menjelang Lebaran.
Namun, Tirta menekankan agar laju kredit industri perbankan akan sejalan dengan arahan dari BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 15%--17%.
Di sisi lain, kredit masih akan mengalami perlambatan mengingat tingginya suku bunga kredit yang ditawarkan oleh perbankan sejalan. Naiknya suku bunga acuan BI (BI Rate) direspon oleh kalangan perbankan dengan menaikkan suku bunga dana lalu menaikan bunga kredit.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total kredit konsumsi bank umum yang diberikan kepada pihak ketiga hingga Maret 2014 mencapai Rp919,94 triliun, tumbuh 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
