Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Kaji Peningkatan Batasan Porsi Investasi Dana Pensiun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku tengah mengkaji peningkatan nilai batasan porsi investasi dana pensiun di sejumlah instrumen seperti properti dan penyertaan langsung sebagai bagian pengembangan industri.

Bisnis.com, JAKARTA--- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku tengah mengkaji peningkatan nilai batasan porsi investasi dana pensiun di sejumlah instrumen seperti properti dan penyertaan langsung sebagai bagian pengembangan industri.

Direktur Pengawasan Dana Pensiun OJK Heru Juwanto mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah masukan dari asosiasi dana pensiun. “Saat ini sedang dikaji,” katanya sesuai konferensi pers terkait laporan kuartal I/2014 OJK, Senin (23/6).

Heru mengatakan porsi investasi di instrumen properti (tanah dan bangunan) tengah dikaji untuk melebihi 15% dari total investasi dana pensiun. Berdasarkan PMK No.199/2008 tentang Investasi Dana Pensiun, investasi di instrumen properti hanya diperkenankan 15% dari total dana investasi dana pensiun.

Selain itu, sambung Heru, pihaknya juga tengah mengkaji peningkatan porsi investasi di instrumen penempatan saham (penyertaan) hingga melebihi 10% dari total dana investasi yang dikelola oleh dana pensiun.

Dalam mengubah batasan porsi investasi di sejumlah instrumen tersebut, sambung Heru, regulator mempertimbangkan aset dan kewajiban dari dana pensiun. “Jangan sampai dana pensiun nggak likuid, terus nggak bisa bayar [pensiun],” katanya.

Berdasarkan PMK No.199/2008, pemerintah memperbolehkan dana pensiun melakukan investasi di 19 instrumen seperti saham, reksadana, surat utang, properti, penyertaan dan sebagainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper