Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) makin gesit untuk mengincar bisnis percetakan uang atau pengaman dokumen di luar negeri.
Direktur Utama Perum Peruri Prasetio mengatakan perseroan sedang menjajaki Sri Lanka, Timor Leste, Palestina dan Filipina untuk meraih kesempatan mencetak pengaman dokumen dan paspor.
“Peluang di luar negeri ini sangat besar dan kami juga melihat lini produksi agar bisa masuk ke negara-negara lain,” ungkapnya, Kamis (3/7/2014) malam.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha Peruri Atje Muhammad Darjan mengungkapkan pengaman dokumen kini masih dikembangkan oleh Peruri, nantinya ada yang menggunakan chip dan ada fitur keamanan baru yang dikonvergensikan.
“Tantangan ke depan mempersiapkan kualitas pengaman dokumen dan hal itu penuh kompetisi,” katanya.
Tahun ini, Peruri menargetkan pendapatan Rp2,5 triliun atau naik Rp500 miliar dari tahun lalu. Sementara itu, laba perseroan tahun lalu Rp275 miliar, naik hingga 50% dari tahun sebelumnya. Prasetio mengatakan pendapatan tahun sebelumnya biasanya sekitar Rp160 miliar.
Menurutnya, peningkatan yang cukup signifikan hingga tersebut karena ada order yang tertunda. Dia mengatakan perseroan tengan mengusulkan satu rencana kerja pemerintah (RKP) perbaikan sekitar Rp200 miliar.
Peruri yang berfungsi menjaga kedaulatan negara dengan mencetak uang Indonesia yang berkualitas, dominan masih menggantukan pendapatan dari order Bank Indonesia. Sekitar 70% pendapatannya diperoleh dari Bank Sentral itu.