Bisnis.com, JAKARTA-Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) diprediksi baru akan naik pada kuartal II/2015 sejalan dengan rencana peningkatan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Eric Sugandi memprediksi hingga akhir tahun nanti BI Rate masih bertengger pada posisi 7,5%.
"Kami memprediksi BI Rate baru akan naik pada kuartal 2 tahun depan dengan kenaikan 50 bps," ujar Eric.
Nantinya, menurut Eric, kenaikan BI Rate disebabkan The Fed akan menaikan suku bunga acuan pada kuartal II/2015. Selain itu, dia juga memprediksi, pada periode yang sama, pemerintahan yang baru akan menaikan harga BBM. Pada periode itulah ada kemungkinan besar bagi BI untuk menaikan suku bunga acuan. Eric menjelaskan memang ada kemungkinan kenaikan inflasi hingga 1% pada Juli 2014.
Menurutnya, kenaikan inflasi pada bulan ini bisa terjadi disebabkan musim ini memasuki bulan Ramadhan serta pergantian tahun ajaran. Akibatnya, akan ada banyak pengeluaran untuk kedua kondisi tahunan tersebut.
Namun, Eric menuturkan penaikan BI Rate seharusnya bukan hanya untuk mengatasi peningkatan inflasi, Apalagi musim lebaran dan tahun ajaran baru tersebut terjadi setiap tahun. Belum lagi, menurut Eric, dampak kenaikan BI rate sebelumnya masih amat terasa pada pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Lihat saja pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terpukul dengan melambat menjadi 5,2% di kuartal I/2014.