Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ORANG TERKAYA SEDUNIA: Warren Buffett Tempati Peringkat Ketiga

Warren Buffett akhirnya menempati peringkat ketiga daftar orang terkaya sedunia mengalahkan Omancio Ortega.

Bisnis.com, JAKARTA—Warren Buffett akhirnya menempati peringkat ketiga daftar orang terkaya sedunia mengalahkan Omancio Ortega setelah meraup keuntungan hingga US$1,6billion atau 2,6% seperti yang dilansir oleh Bloomberg.

Namun, dilihat dari perubahan YTD, kekayaannya menanjak menuju angka US$2,7miliar atau 4,5%.

Pemegang saham terbesar Berkshire Hathaway yang berbasis di Nebraska ini mengoleksi berbagai macam bisnis, termasuk asuransi (Geico), manufaktur (Clayton Homes), energi (MidAmerican Energy) dan layanan (NetJets).

Perusahaan ini juga memiliki saham di Coca-Cola, American Express dan Wells Fargo.

Buffett pun berencana untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk amal.

Mayoritas kekayaan Buffett berasal dari Berkshire Hathaway sebesar 19,6%.

Miliarder yang memiliki 321.000 saham Kelas A perusahaan, serta 2,1 juta saham Kelas B. Buffett menyumbangkan sekitar 5 persen saham Berkshire untuk amal setiap musim panas, sebagian besar ke Bill & Melinda Gates Foundation.

Lahir tahun 1930, Buffett sudah menunjukkan bahwa dirinya berbakat menghasilkan uang yang banyak saat ia bertindak sebagai loper koran dan menjual permen dan majalah dari pintu ke pintu.

Dia membeli saham pertamanya setahun setelah mengunjungi New York Stock Exchange.

Pada tahun 1950, dia sekolah di Universitas Columbia setelah menemukan bahwa Benjamin Graham dan David Dodd, penulis buku The Intelligent Investor, mengajar di sana.

Setelah mendapatkan gelar master di bidang ekonomi, dia bekerja sebagai analis sekuritas dan pialang saham sebelum memulai perusahaan investasi sendiri.

Tahun 1962, dia membeli saham produsen tekstil bernama Berkshire Hathaway, yang akhirnya mengambil alih sebagai ketua dan menggunakannya sebagai perusahaan induk.

Dikenal sebagai seorang investor nilai buy-and-hold, Buffett biasanya membeli saham secara langsung di perusahaan yang bisnis operasinya mudah dimengerti.

Selama resesi tahun 2000-an, dirinya menjadi ksatria penyelamat perusahaan-perusahaan seperti Goldman Sachs, General Electric dan Swiss Re, sekaligus menolak permohonan dari Lehman Brothers Holdings.

Pada 2009, ia membuat apa yang disebut taruhan besar pada ekonomi Amerika, membeli Burlington Northern Santa Fe sebesar US$34miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper