Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Ekonom Prediksi BI Tahan Bunga Acuan 5,50% pada RDG Juli 2025

Sebanyak 18 dari 33 ekonom meyakini BI mempertahankan BI Rate, sementara 15 sisanya optimistis bank sentral memangkas 25 basis poin dalam RDG Juli 2025.
Para pekerja melintas di depan kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Senin (19/6/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian
Para pekerja melintas di depan kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Senin (19/6/2023). / Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Konsensus dari 33 ekonom yang Bloomberg himpun menunjukkan mayoritas mengestimasikan suku bunga acuan atau BI Rate akan ditahan pada level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur besok, Rabu (16/7/2025). 

Sebanyak 18 dari 33 ekonom tersebut meyakini Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan BI Rate, sementara 15 sisanya optimistis bank sentral akan memangkas 25 basis poin menuju level 5,25% dalam RDG Juli 2025. 

Apabila BI tak mengubah besaran suku bunga acuan, artinya BI telah mempertahankannya dalam tiga bulan terakhir. Sementara jika dipangkas, akan menandakan penurunan BI Rate ketiga kalinya sepanjang tahun ini.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede, satu dari mayoritas ekonom, melihat BI akan mempertimbangkan mempertahankan suku bunga meskipun ruang penurunan  sebenarnya terbuka. Pasalnya rupiah sedang mengalami tren apresiasi. Namun, sejumlah perkembangan eksternal menuntut Bank Indonesia untuk bersikap hati-hati. 

Pertimbangan utama datang dari memanasnya kembali ketegangan perdagangan global, terutama setelah kebijakan terbaru Presiden AS Donald Trump yang kembali memberlakukan tarif balasan sebesar 32% terhadap sejumlah mitra dagang utama, termasuk Indonesia. 

Josua melihat langkah ini langsung memicu kembali sentimen risk-off di pasar keuangan global, yang berpotensi menekan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek. 

“Dalam kondisi ini, Bank Indonesia cenderung memilih sikap konservatif untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan ekspektasi inflasi dengan menahan suku bunga acuan terlebih dahulu, sambil terus memantau perkembangan situasi perdagangan global,” jelasnya, Selasa (15/7/2025). 

Di sisi lain, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro yang menjadi minoritas, meski konsensus hampir berimbang, dengan proyeksi pemangkasan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. 

Setidaknya ada tiga alasan, kata Asmo. Mulai dari inflasi yang sudah cukup rendah, tidak ada risiko yang besar untuk rupiah mengalami depresiasi mendalam, serta butuhnya dorongan untuk pertumbuhan ekonomi. 

Melihat rupiah sejak RDG terakhir, 18 Juni 2025, kurs JISDOR berada di level Rp16.319 per dolar AS. Sementara pada hari ini, 15 Juli 2025, kurs JISDOR menguat ke level Rp16.218 per dolar AS. 

Di samping itu, terdapat pelaku usaha yang menanti pemangkasan BI Rate. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno berharap suku bunga yang menjadi acuan kredit perbankan tersebut dapat turun dalam waktu dekat. 

Pasalnya saat ini pelaku usaha masih merasakan pendanaan di lembaga perbankan tidak kompetitif. "Harapan BI bisa turunkan [suku bunga] yang lumayan. Kalau tidak turun, pendanaan di lembaga keuangan bank pelaksana tidak kompetitif," ujarnya kepada Bisnis.

Meski demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya telah mengingatkan bahwa bank sentral tetap membuka ruang untuk pemangkasan lebih lanjut, bergantung pada kondisi global.

Sebagaimana pada bulan lalu, saat rupiah (hingga 17 Juni 2025) menguat sebesar 0,06% (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir bulan sebelumnya. Perry tetap menahan suku bunga acuan karena ketidakpastian pasar global masih tinggi. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper