Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja emiten badan usaha milik negara (BUMN) pada sektor pertambangan dan telekomunikasi diperkirakan akan stagnan sepanjang tahun ini.
Muhammad Said Didu, Mantan Sekretaris Menteri BUMN, mengatakan kinerja BUMN perbankan hingga akhir tahun akan tetap tumbuh positif. Sedangkan sektor pertambangan dan telekomunikasi diperkirakan akan stagnan.
"Garuda Indonesia mungkin ruginya berkurang karena masuknya penerbangan haji, tapi tidak akan positif. Sektor farmasi juga akan stagnan tapi sektor konstruksi akan naik," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (25/8/2014).
Dia menilai kinerja pada semester I/2014 memang dinilai wajar. Depresiasi rupiah juga menjadi salah satu penyebab penurunan kinerja awal tahun ini.
Dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), emiten BUMN telah memasukkan komponen depresiasi rupiah sekitar 10%. Bila dikurangi selisih kurs tersebut tentu kinerja emiten BUMN dapat dibilang tumbuh positif terkecuali Garuda.