Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepemilikan Asing: 28,8% Aset Bank Nasional Dimiliki Pihak Asing

Kepemilikan aset perbankan oleh asing di Indonesia dinilai terlalu besar, sehingga perlu ada kebijakan pemerintah untuk menekan semakin besarnya komposisi kepemilikan asing.
Ilustrasi/toptenstuffs
Ilustrasi/toptenstuffs

Bisnis.com, JAKARTA - Kepemilikan aset perbankan oleh asing di Indonesia dinilai terlalu besar, sehingga perlu ada kebijakan pemerintah untuk menekan semakin besarnya komposisi kepemilikan asing.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan total aset kepemilikan bank oleh asing di Indonesia sangat besar mencapai 28,8%. Padahal di hampir semua negara kepemilikan oleh asing di bawah 5%.

"Regulasi kita terbilang longgar untuk perbankan asing. Mereka bisa masuk dengan gampang ke Indonesia, sementara perbankan kita sulit membuka cabang di luar negeri karena aturan mereka yang ketat," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Dia menyebutkan sejumlah bank asing bahkan memiliki kantor cabang lebih banyak di Indonesia, dibandingkan di negara asalnya. Hal itu jika terus dibiarkan akan meningkatkan ekspansi asing ke dalam negeri.

"Saya bukan anti asing. Tetapi di negara mana pun, regulasi untuk perbankan lokal dan asing berbeda. Kita ingin bank lokal kita tumbuh," ujarnya.

Budi menuturkan ada bahaya jika kepemilikan asing terlalu besar, yakni ketika krisis terjadi di dalam negeri bank-bank tersebut akan kabur.

"Ini sudah terjadi saat krisis tahun 1998 dulu," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper