Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS PROFESI AKTUARIS: Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Jadi Andalan

Akibat jumlah tenaga aktuaria dalam industri asuransi yang dinilai masih minim, asosiasi profesi aktuaris dan pelaku industri jiwa meningkatkan kerja samanya dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka.
Ilustrasi asuransi/Bisnis
Ilustrasi asuransi/Bisnis

Bisnis.com,  JAKARTA—Akibat jumlah tenaga aktuaria dalam industri asuransi yang dinilai masih minim, asosiasi profesi aktuaris dan pelaku industri jiwa meningkatkan kerja samanya dengan sejumlah perguruan tinggi terkemuka.

Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) telah menggandeng lima perguruan tinggi negeri (PTN) untuk membuka program kesetaraan mata ujian profesi aktuaris antara 2-5 mata ujian dari 10 mata ujian dari PAI untuk mendapat sertifikat aktuaris.

Kelima PTN tersebut, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Adapun perusahaan asuransi jiwa, mulai gencar memberikan beasiswa kepada mahasiswa S2 Aktuaria dan S1 jurusan Statistika dan Matematika yang memiliki mata kuliah yang berkaitan dengan bidang aktuaria.

Salah satu perusahaan jiwa, Axa Indonesia, menggenjot peningkatan jumlah aktuaris baru untuk memenuhi kebutuhan industri asuransi melalui program sosialisasi profesi dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa Institut Teknologi Bandung.

Melalui komitmen kemitraan itu, Axa memberi beasiswa mahasiswa FMIPA ITB dengan menyediakan biaya kuliah secara penuh selama satu tahun yang meminati bidang studi aktuaria, serta membuka kesempatan kepada mereka menjadi pegawai Axa Indonesia.

Presiden Direktur Axa Life Indonesia Hengky Djojosantoso mengatakan aktuaris merupakan posisi penting yang sangat dibutuhkan dalam bisnis asuransi untuk mengidentifikasi faktor yang dibutuhkan dalam pengembangan produk dan analisis risiko keuangan.

"Saat ini salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri adalah kurangnya jumlah aktuaris handal yang berfungsi untuk memastikan kesehatan dan kelancaran sebuah bisnis," ujarnya saat acara pemberian beasiswa S2 di Kampus ITB, Bandung, Sabtu (30/8/2014).

Melalui kerja sama ini, Hengky berharap Axa dapat turut berkontribusi menghasilkan aktuaris yang handal dan dapat mendukung industri asuransi di Tanah Air. “Kemitraan ini menjawab meningkatnya kebutuhan atas tenaga aktuaria dalam industri asuransi Indonesia.”

Di sisi lain, Ketua PAI Budi Tampubolon mengatakan sejumlah perguruan tinggi telah mengajukan program kesetaraan kepada PAI, sehingga mahasiswa perguruan tinggi tersebut dapat lebih cepat menjadi seorang aktuaris setelah lulus dan bekerja di industri keuangan non-bank.

“[Proses kesetaraan] Butuh waktu. Kualitas harus tetap dijaga dan prosesnya itu agak lama, karena kami harus betul-betul memperhatikan kurikulum kampus dengan silabus ujian PAI, dimana kesamaannya,” ujarnya kepada Bisnis selepas acara pemberian beasiswa S2 dari Axa Indonesia kepada mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Sabtu (30/8).

Dia mengutarakan rata-rata waktu yang diperlukan seorang profesional yang telah terjun di bidang industri keuangan non-bank dalam menyelesaikan 10 mata ujian PAI untuk menjadi seorang aktuaris, yakni sekitar 7-8 tahun.

Menurut Budi, program kesetaraan mata ujian PAI di perguruan tinggi tidak menjadi penentu dalam meningkatkan jumlah aktuaris di Tanah Air yang saat ini hanya ada sebanyak 178 aktuaris dan masih jauh dari jumlah ideal.

“Untuk menjadi aktuaris, mesti lulus 10 mata ujian, ajun aktuaris lulus 7 mata ujian. Ada puluhan mahasiswa yang sudah lulus 4-5 mata ujian. Artinya untuk menjadi ajun lebih dekat. Menjadi aktuaris butuh waktu yang lebih panjang,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper