Bisnis.com, JAKARTA—Guna meningkatkan kinerja investasinya, PT Sun Life Financial (Sun Life) Indonesia berencana mendirikan perusahaan aset manajemen tersendiri.
Marsangap P. Tamba, Group Head and VP Investment Sun Life, mengatakan rencana tersebut sudah dibicarakan beberapa tahun belakangan.
“Saya belum bisa pastikan kapan akan terlaksana, paling cepat mungkin 2016, atau mungkin setelah itu,” ujarnya, Kamis (25/9/2014).
Menurut Tamba, dengan memiliki aset manajemen sendiri, fokus perusahaan dalam berinvestasi akan lebih baik lagi. Selain itu, nasabah juga akan diuntungkan dengan biaya kelolaan atau management fee yang kemungkinan menjadi lebih kecil.
Dia menjelaskan selama ini untuk produk unit link, nasabah membayar biaya pengelolaan sebesar 1,5%-3%. Hal tersebut karena Sun Life juga harus membayar fee kepada manajer investasi.
“Kalau kami punya aset manajemen, kami bisa menentukan sendiri biaya pengelolaannya, dan sangat mungkin menjadi lebih kecil dari itu,” ungkapnya.
Tamba optimistis Sun Life akan segera memiliki aset manajemen. Hal itu menurutnya sejalan dengan pernyataan presiden direktur yang baru, Eddy Belmans, yang menyebutkan empat pilar dalam strategi Sun Life ke depan.
“Beliau menyebutkan akan mengembangkan posisi Sun Life Financial Indonesia di Asia dan akan mengembangkan bisnis aset manajemen,” paparnya.
Saat ini, Sun Life mengelola sendiri investasinya melalui divisi investasi dengan membeli reksadana dan surat utang.
Tamba menyebutkan ada tujuh manajer investasi yang hingga saat ini jasanya digunakan Sun Life. Tiga di antaranya adalah manajer investasi terbesar di Indonesia.
Tamba menyebutkan kini Sun Life memiliki 15 pilihan dana investasi dengan total dana kelolaan sekitar Rp5,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 10% dari periode yang sama tahun lalu.